BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, DR drh H Rohidin Mesyah MMA, mempromiskan budaya Bengkul dalam kegiatan forum APPRA (Asia Pacific Peace Research Association) 2019, di Anjungan Daerah Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu, (5/5).
Rohidin juga mengaku sangat mengapresiasi sekaligus berterima kasih kepada Asosiasi Regional dan Internasional Peace Research Association yang menjadi tuan rumah pada hajatan dua tahunan Konfrensi APPRA 2019, yang konsen membahas isu strategis kontemporer, perdamaian dan kebudayaan pada negara – negara demokratis baru di Asia Fasific.
Terlebih para peserta Konferensi APPRA yang berasal dari 24 negara dapat mengenal kreasi kebudayaan anak bangsa Bengkulu melalui Rafflesia Art Performance, yang diselenggarakan Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Bengkulu, di Jakarta.Rohidin juga memperkenalkan Kekayaan Alam Bengkulu, salah Satunya adalah bunga Rafflesia, bunga terbesar di dunia.
Perdamaian, selain merupakan transformasi konflik yang berlangsung tanpa kekerasan, juga merupakan sebuah keadaan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi konflik.
Masih menurut Gubernur, perdamaian juga bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau situasi yang anti kekerasan, lebih dari itu mengandung pengertian keadilan dan kemajuan.
“Indonesia memiliki empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan Bhhineka Tunggal Ika. Itulah yang menjadikan Indonesia kokoh. Empat Pilar tersebut berfungsi sebagai tiang penyangga yang kokoh dengan tujuan agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram, sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan, ancaman maupun bencana sosial,” ujar Rohidin.
“Indonesia yang memiliki berbagai ragam Kebudayaan serta suku bangsa dan agama, namun tetap menjunjung tinggi semangat Bhineka Tunggal Ika, dimana walaupun berbeda-beda namun tetap Satu jua yaitu Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengubung Pemerintah Provinsi Bengkulu, Ferry Ernes Parera, berkenan menyampaikan terima kasih kepada International Peace Research Association (IPRA), yang sudah memberikan kesempatan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memperkenalkan ragam kreasi kebudayaannya pada peserta Konferensi APPRA 2019.
“Bukan hanya kebudayaan Bengkulu yang kita perkenalkan, tetapi juga produk-produk unggulan Bengkulu kita pamerkan,” jelas Ferry.
Bengkulu itu Indonesia, tambah Ferry, yang memiliki kekayaan budaya serta peradaban yang layak diperkenalkan pada dunia.
Sementara Sri Nuryanti, selaku Sekretaris Jenderal APRRA, menyampaikan kekagumanya teradap Povinsi Bengkulu, baik itu wisata alamnya maupun seni budayanya. Dia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bengkulu, yang telah menerima kunjungan peserta APRRA.
“Terima kasih sudah mengundang dan memperkenalkan wisata maupun ragam seni budaya yang ada di Bengkulu, ” ucap Sri.
Acara pagelaran seni budaya rutin bulanan di Anjungan Bengkulu TMII itu, selain. dihadiri Gubernur Bengkulu juga dikunjungi 100 orang peserta Konferensi APRRA Asia Pacific Peace Research Association dari 24 Negara. Perwakilan 24 negara menyaksikan pergelaran musik dol yang sempat memukau mereka. Pembukaan acara dimulai dengan Tari Persembahan, dilanjutkan pergelaran musik dol kolaborasi serta tari kreasi daerah Bengkulu oleh Diklat Seni Anjungan Daerah Bengkulu. (adv)