\"Aku dibonceng kawan lagi naik motor, terus ada mobil yg searah tiba tiba belok. Kmi kaget terus motor kami nabrak,\'\' ungkap Fardiman menceritakan penyebab cidera kakinya.
Setelah dirawat di rumah sakit, dia pulang dengan kondisi kaki digips dan rasa nyeri di kaki kiri tak terelakkan. Padahal saat itu ia ingin berupaya mengikuti ujian utama. Karena rasa nyeri yang tak tertahankan akhirnya ia memutuskan mengikuti UNNBK susulan.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu menuturkan, sebelumnya, ia sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti UNBK dengan tekun belajar. Saat menempuh ujian dia diantar ibunya dan menggunakan alat bantu berjalan.
Panitia yang melihat langsung menolong dan membawakan tandu. Hingga akhirnya siswa di SMKN 1, lokasi ujian susulan menandu Fardiman menuju ruangan ujian yang berada di lantai dua gedung sekolah. Firman harus digotong menggunakan tandu karena dia tidak bisa menaiki tangga. Dokter melarangnya menekuk kakinya.
Saat UNBK digelar, Fardiman terlihat duduk lesehan sambil menghadap laptop di ruang laboratorium yang dijadikan lokasi ujian. Sesekali ia meringis dan mengelus-elus pahanya menahan nyeri.
Fardiman mengikuti UNBK susulan sebanyak empat mata pelajaran yang akan berlangsung selama dua hari. Pertama jadwal ujian normal pada pukul 07.30–09.30 WIB dan jadwal ujian kedua pada pukul 10.00-12.00 WIB.
Kepala SMPN 12 Fatmawati SPd menuturkan, UNBK susulan di sekolahnya diikuti dua siswa lantaran sakit. Keduanya melaksanakan UNBK susulan menumpang di SMKN 1 Kota Bengkulu .
Selama ujian hari pertama dan hari sesi pertama dan sesi kedua berjalan lancar. Dia berharap pengulangan ujian tidak terkendala jaringan internet. (247)