\"Semua sarana dan fasilitas yang berkaitan dengan distribusi BBM dan LPG akan terus kami maksimalkan guna memastikan ketersediaan stok di masyarakat,\" ujar Primarini.
Dilanjutkannya, meski pada Sabtu kemarin distribusi sempat terhambat, karena ada jalan atau jembatan yang terkena dampak banjir, kata Primarini, Pertamina telah melalukan skenario pengalihan supplai dari Terminal BBM terdekat dari Bengkulu, yaitu TBBM Lubuk Linggau. Pola penyaluran Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE) sudah kami jalankan sejak Sabtu lalu, per hari ini supplai BBM sudah mulai kembali dilakukan dari TBBM Pulau Baai Bengkulu.
\"Saya mewakili Pertamina mengucapkan turut prihatin atas kejadian ini, semoga kondisi Bengkulu cepat kembali pulih seperti sedia kala,\" tukasnya.
Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan, kondisi wilayah Bengkulu sudah semakin membaik dan banjir sudah mulai surut. \"Puncak tertinggi banjir terjadi pada hari Sabtu, sejak Minggu siang jalan-jalan sudah mulai bisa dilalui. Saya juga sudah mendapatkan laporan bahwa stok BBM dan LPG juga masih aman di masyarakat,\" jelasnya.
Kebutuhan masyarakat saat ini, lanjut Rohidin lebih kepada peralatan kebersihan untuk digunakan membersikan tempat tinggal dan sekitarnya. Untuk kebutuhan bahan makanan sepertinya sudah mencukupi dari stok Kota, dan Propinsi juga siap menyalurkan jika dibutuhkan.
Saat ini masyarakat perlu dukungan berupa alat-alat kebersihan, perbaikan jalan dan jembatan serta kebutuhan perlengkapan yang mendukung mata pencahariannya seperti pupuk untuk pertanian, dan lainnya. Gubernur menyampaikan terima kasih atas dukungan Pertamina terhadap kondisi Bengkulu pasca terjadinya banjir yang melanda. \"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pertamina terhadap kepastian stok BBM dan LPG di masyarakat,\" tutupnya. (HBN/Rls)