Nata mengatakan untuk antar jemput pelajar ini nanti akan ditetapkan lokasi penjemputan.Sehingga anak-anak dapat menunggu di halte atau lokasi yang ditentukan pada saat jam sekolah dan pulang sekolah nanti. “ Untuk penggunaan bus ini, anak-anak tidak dibebani biaya alias secara gratis,” ujarnya.
Nata menjelaskan untuk biaya operasional atau perawatan, pihaknya telah menyiapkan anggaran, yakni Rp 60 juta untuk suku cadang selama satu tahun, Rp 60 juta untuk perbaikan, Rp 8 juta untuk banti oli selama 1 tahun dan biaya operasional atau BBM sebesar Rp 40 juta. Untuk teknis operasional bus sekolah ini, dinas Perhubungan BS akan menggelar Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak sekolah.
“ Untuk tahap awal bus sekolah akan beroperasi di wilayah Kota Manna dan sekitarnya dan baru diarahkan ke desa-desa,” imbuhnya.
Nata menambahkan, dengan adanya bus sekolah ini nanti beroperasi, diharapkan ke depannya tidak ada lagi pelajar yang membawa kendaraan ke sekolah.Sebab selama ini sudah banyak pengendara yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.Sehingga ke depan, mereka cukup dengan naik bus sekolah untuk pulang pergi. Para orang tua juga tidak perlu khawatir akan biaya.
Pasalnya pelajar yang naik bus tidak dipungut biaya. Sehingga tidak ada beban biaya bagi orang tua, jika anak mereka pulang pergi ke sekolah dengan naik bus. Sehingga diharapkan dengan adanya bus sekolah ini dapat menekan angka laka lantas di jalan raya dari kalangan pelajar. Sebab, selama ini angka laka lantas di kalangan pelajar di BS sangat tinggi. Oleh karena itu, pelajar dilarang membawa kendaraan ke sekolah. “Insya allah secepatnya Bus sekolah ini dioperasikan,” demikian Nata. (369)