Bengkulu Peringkat 6 Termiskin di Indonesia

Rabu 27-03-2019,12:42 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional, Provinsi Bengkulu masih berada di urutan ke-6 provinsi termiskin dari 34 provinsi di Indonesia. Rata-rata kemiskinan Provinsi Bengkulu berada diangka 15,41persen. Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA mengatakan, angka kemiskinan yang masih tinggi itu lantaran ada empat kabupaten/kota menjadi wilayah termiskin.

Posisi pertama wilayah paling miskin adalah Kabupaten Kaur, Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Tiga kabupaten ini masuk pada wilayah Semaku. Tidak hanya tiga kabupaten itu, untuk urutan ke-4 termiskin di Provinsi Bengkulu adalah Kota Bengkulu.

\"Tiga kabupaten dan satu kota ini, angka kemiskinannya masih membebani angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu,\" ujar Rohidin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (26/3).

Menurutnya, meski ada tiga dan satu kota masuk wilayah termiskin di Provinsi Bengkulu, namun beberapa kabupaten juga sudah berupaya untuk melakukan angka penurunan kemiskinan itu sampai 1 persen. Daerah yang paling signifikan melakukan penuruan angka kemiskinan itu adalah Kabupaten Bengkulu Utara. Kabupaten BU ini mampu menembus angka kemiskinan hanya 10,9 persen.  \"Penurunan sangat progresif juga dilakukan oleh beberapa daerah lainnya,\" paparnya.

Upaya penurunan angka kemiskinan ini harus dilakukan. Tentunya melalui komitmen oleh bupati dan walikota yang ada di Provinsi Bengkulu. Mengingat kondisi saat ini tidak hanya masuk urutan 28 provinsi termiskin, Provinsi Bengkulu juga masih menduduki posisi nomor 2 termiskin di Pulau Sumatera. \"Kita butuh komitmen bersama semua kepala daerah. Bagaimana upaya kita untuk menurunkan angka ini,\" beber Rohidin.

Program penurunan angka kemiskinan tentunya harus sama-sama disinkronisasikan. Termasuk bantuan kepada warga miskin harus benar-benar tepat sasaran. Rohidin menargetkan, dalam setiap tahun penurunan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu bisa turun satu persen. Bahkan sampai tahun 2021 nanti angka kemiskinan turun signifikan sampai 13,41 persen. \"Target kita turun setiap tahunnya satu persen dan bahkan bisa lebih,\" ungkapnya.

Wakil Walikota Bantah

Sementara itu, Kota Bengkulu yang masuk wilayah termiskin pun dibantah oleh Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi. Menurut Wawali, angka kemiskinan itu salah. Sebab, angka kemiskinan itu dikeluarkan pada tahun 2015, sementara sekarang sudah 2019. \"Data yang disebutkan itu keliru,\" ujar Dedy.

Menurutnya, orang miskin di Kota Bengkulu itu hanya sekitar seribu, tidak sampai enam ribu orang. Bahkan, Dedy menegaskan, pihaknya pernah menantang BPS untuk menunjukkan warga yang benar-benar miskin.\"Kalau ada cuma seribu paling banyak,\" tegasnya.

Untuk itu, Pemerintah Kota Bengkulu akan melakukan validasi dan verifikasi data angka kemiskinan di Kota Bengkulu. Data itu akan disampaikan kepada publik untuk terbarunya. Wawali menyakini, dua tiga bulan ke depan pendataan itu sudah selesai dilakukan. \"Kami punya keyakian data itu akan berubah jauh,\" ujar Dedy.

Tidak hanya itu, pemkot juga akan memberikan tanda warga yang benar-benar miskin. Sebab, kondisi saat ini banyak warga yang mampu mengaku miskin dan menerima PKH serta Raskin. Sehingga pemkot perlu mengambil langkah tegas dengan memberikan tanda tersebut. \"Kami banyak temukan ini, jadi nanti kita akan pasang stiker di setiap rumah warga miskin,\" ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, data yang disampaikan oleh Gubernur Bengkulu itu sudah benar. Data kemiskinan itu masuk dalam kategori angka kemiskinan makro. Sementara data yang tidak pernah terupdate itu kemiskinan mikro. \"Jadi, ranah kemiskinannya berbeda. Yang disampaikan oleh gubernur itu kemiskinan makro, bukan kemiskian mikro,\" ujar Dyah.

Data yang tidak valid atau kemiskinan mikro yang disebutkan Wawali itu tentang data rumah tangga sasaran. Tidak updatenya lantaran BPS tidak lagi melakukan pendataaan. BPS terakhir melakukan pendataan mikro itu tahun 2015.

Setelah itu, kewenangan mengupdate data itu ada di Dinas Sosial (Dinsos).\"Data mikro itu ranahnya Dinsos,\" tuturnya. Posisi angka kemiskinan Provinsi Bengkulu yang mencapai 15,41 persen itu, empat kabupaten dan kota masuk wilayah termiskin angkanya berada di 20 persen lebih. Untuk itu, angka kemiskinan itu dapat ditindaklanjuti oleh pemda masing-masing. \"Sekarang posisinya 15,41 persen, ke depan ini bisa sama-sama diturunkan,\" tutup Dyah. (151)

Tags :
Kategori :

Terkait