Perayaan Nyepi Momen Merajut Persatuan Di Tengah Panasnya Iklim Politik

Rabu 06-03-2019,10:55 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

Jakarta, bengkuluekspress.com - Umat Hindu di Indonesia akan merayakan hari raya nyepi, Kamis besok (6/3). Momen Nyepi diharapkan bisa membawa pesan perdamaian di tengah menghangatnya iklim politik jelang pemilihan presiden bulan depan.

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDII) Wisnu Bawa Tenaya mengatakan, pihaknya sudah mmelaporkan persiapan ritual Hari Raya Nyepi 1 Saka 1941 ke Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (5/3). Pada kesempatan itu, Jokowi berpesan agar momen Nyepi bisa berlangsung damai. \"Pesan Pak Jokowi laksanakan kegiatan ini dengan tertib, aman,\" ujarnya.

Wisnu menambahkan, umat Hindu akan menjadikan momen Nyepi sebagai bahan refleksi. Termasuk dalam menghadapi Pemilu mendatang. \"Kita ajak umat hindu untuk menyongsong ini dengan merdeka dan gembira menjaga tetap kesatuan dan persatuan bangsa,\" imbuhnya.

Dia menjelaskan, dalam perayaannya, ada dua momen besar yang diperingati secara nasional. Ritual tawur agung kesanga dilaksanakan di Candi Prambanan, Yogyakarta, hari ini. Sementara kegiatan Dhrma Santi direncanakan digelar di Bali pada April mendatang.

Pemilihan lokasi Bali memiliki alasan tersendiri. Yakni agar putra-putri Bali yang merantau bisa pulang dan tidak lupa akan kampung halamannya. Presiden diharapkan hadir pada momen tersebut.

\"Tinggal tanggal, waktunya nanti dari bapak Presiden, ancer-ancernya 5 April kami akan lakukan di Bali,\" tuturnya. Dharma Santi, kata dia, diharapkan menjadi acara untuk silaturahmi, sekaligus berbicara soal membangun negeri.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan ucapan selamat Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka1941 yang jatuh Kamis besok (7/3). Dia berharap Hari Suci Nyepi menjadi momentum umat Hindu untuk menemukan jati diri. Itu  penting karena di tengah dunia yang mengglobal, manusia terkadang kehilangan arah dalam mengenali jati dirinya.

Perayaan Hari Suci Nyepi tahun 2019 mengusung tema Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019. Bagi Lukman tema ini dinilai Menag sangat relevan dan kontekstual. Sebab mengabdi kepada bangsa serta mendoakan pemilu berjalan lancar, tertib dan damai, adalah bentuk pengamalan dari dharma negara.

Selain itu dia juga berpesan soal nilai agama dalam Hari Nyepi. “Nilai-nilai agama yang terkandung dalam Hari Suci Nyepi sepatutnya menuntun kita menuju arah yang baik dan terpuji,” pesan Lukman di Jakarta Selasa (5/3). Dia mengatakan Nyepi pada intinya adalah menyepikan diri. Supaya seseorang dapat melaksanakan catur brata penyepian dengan baik. Nyepi memerlukan suasana hening dan tenang. Untuk itu umat Hindu  tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak menikmati hiburan.

Selain itu Lukman mengatakan Nyepi untuk renungan tentang apa yang sudah dilakukan di dunia ini seiring dengan bertambahnya umur. Kemudian apa yang belum dilakukan untuk kebaikan hidup ke depan. Lukman juga mengajak, umat Hindu untuk terus mengembangkan moderasi. Baik dalam beragama maupun dalam kehidupan bersama sebagai bangsa. Sikap moderat adalah sikap memilih jalan tengah. \"Tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan, baik dalam beragama maupun berbangsa,\" jelasnya. (Far/wan)

Tags :
Kategori :

Terkait