CURUP, Bengkulu Ekspress - Palang Merah Indonesia (PMI) Rejang Lebong saat ini tengah kesulitan mencari darah AB rhesus negatif (AB-). Ketua PMI Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah SH mengungkapkan, tak hanya di Rejang Lebong, bahkan Indonesia sendiri jarang ditemukan. \"Saat ini kita masih kesulitan mencari darah AB rhesus negatif yang memang di Indonesia sendiri jarang yang memiliki golongan darah ini,\" sampai Hendra.
Dijelaskan Hendra, PMI Rejang Lebong saat ini tengah mencari pemilik darah AB rhesus negatif yang siap mendonorkan darahnya setelah salah satu warga Rejang Lebong membutuhkan darah tersebut. Warga Rejang Lebong yang membutuhkan darah AB rhesus negatif adalah Inggrid yang diketahui adalah guru SMAN 2 Rejang Lebong. Inggrid membutuhkan donor darah setelah menjalani operasi caesar pasca melahirkan satu minggu yang lalu.
\"Saat ini saudari Ingrid sudah dirujuk ke RSMY Bengkulu, bahkan hingga saat ini kebutuhan darahnya belum terpenuhi,\" terang Hendra.
Menurut Hendra, kebutuhan darah Ingrid sendiri mencapai 10 kantong, dari informasi yang mereka terima dari kebutuhan sebanyak 10 kantong darah AB rhesus negatif tersebut baru tersedia empat kantong. Kasus kebutuhan darah golongan AB rhesus negatif sendiri memang sangat jarang bahkan menurut Hendra kasus yang menimpa Ingrid ini merupakan yang pertama kali terjadi di Provinsi Bengkulu.
\"Kasus kebutuhan darah AB rhesus negatif ini baru pertama kali ditemukan di Bengkulu,\" sampai Hendra.
Atas kasus yang dialami Ingrid tersebut, Hendra mengharapkan bantuan dari masyarakat Provinsi Bengkulu yang memiliki golongan darah AB rhesus negatif untuk bisa membantu guru SMAN 2 Rejang Lebong tersebut dengan menyumbangkan darahnya. Di sisi lain, terkait dengan kebutuhan darah di Kabupaten Rejang Lebong sendiri, menurut Hendra dalam sebulannya kebutuhan darahnya mencapai 350 hingga 400 kantong. Dari beberapa golongan darah yang adalah kebutuhan paling banyak adalah golongan darah O, A dan B.
\"Untuk memenuhi kebutuhan darah di Rejang Lebong ini kita selalu melakukan kegiatan jemput bola yaitu dengan melakukan kegiatan donor darah diberbagai kesempatan,\" sampai Hendra. Dalam kesempatan tersebut Hendra juga menjelaskan, meskipun darah yang diberikan kepada masyarakat yang memerlukan gratis, namun masyarakat yang menggunakan darah dari PMI Rejang Lebong tetap membayar Rp 250 ribu. Dimana menurutnya dana tersebut digunakan untuk mengganti biaya kantong darah dan pengecekan terkait dengan kelayakan darah yang akan digunakan oleh masyarakat.(251)