Ekonomi Daerah Terancam

Kamis 21-02-2019,09:04 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

Efek Domino Harga Tiket Pesawat

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Menanggapi banyaknya pembatalan penerbangan di Bandara Fatmawati Bengkulu mendorong banyak pihak untuk menurunkan harga tiket pesawat. Hal ini dilakukan agar penerbangan bisa kembali normal dan tidak menghambat perekonomian di Bengkulu.

Pakar Ekonomi Bengkulu, Dr Ahmad Badawi Saluy MM mengatakan, mahalnya harga tiket menjadi pemicu sepinya penumpang di Bandara Fatmawati Bengkulu. Penyebab sepinya penumpang tersebut lantaran hingga saat ini seluruh maskapai penerbangan masih menerapkan harga tiket pada batas atas. \"Kalau harga tiket pesawat mahal siapa yang mau naik, wajar kalau Bandara jadi sepi,\" kata Ahmad, kemarin (20/2).

Ia mengaku, mahalnya harga tiket tersebut secara langsung telah berdampak besar pada perekonomian di Bengkulu. Tidak hanya sektor UMKM, bahkan beberapa sektor lainnya seperti jasa transportasi bandara, dan pariwisata juga ikut tidak berdaya dibuatnya. \"Permasalahan ini merupakan masalah yang cukup serius, karena ekonomi daerah jadi terhambat,\" ujar Ahmad.

Bahkan Ia berharap, Pemerintah Daerah khususnya Gubernur Bengkulu untuk dapat mengatasi permasalahan ini dengan cara meminta kejelasan kepada maskapai penerbangan dan menyurati Kementerian Perhubungan di Pusat. Jangan sampai permasalahan ini terjadi berlarut-larut hingga menyebabkan banyak sektor perekonomian menjadi terganggu.

\"Kalau pemerintah seirus membangun daerah, masalah seperti ini harusnya bisa diatasi, kalau seperti ini saja tidak bisa, mana ada investor mau berinvestasi di Bengkulu,\" tutupnya.

Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengatakan, butuh instrumen untuk menurunkan harga tiket pesawat terbang. Meski pemerintah menjanjikan pekan ini harga tiket dapat diturunkan, namun menurutnya hal itu membutuhkan instrumen lain. Sebab pada dasarnya harga tiket pesawat tidak diatur oleh pemerintah. \"Pemerintah hanya mengatur koridornya batas atas dan bawah karena yang melakukan ini kan perusahaan-perusahaan swasta kecuali platmerah Garuda Indonesia dan Citilink,\" kata Kamaludin.

Untuk maskapai dari perusahaan swasta, pemerintah juga tidak bisa memaksakan untuk menurunkan harga tiket. Sejauh tidak melanggar peraturan, maka maskapai bebas menentukan harga tiket pesawat. Sehingga dibutuhkan intrumen lain jika pemerintah menjanjikan harga tiket dapat turun pekan ini.

Selain itu, menurutnya penurunan harga tiket bisa saja terjadi jika pemerintah mengupayakan penghapusan pajak avtur atau PPN lainnya. Dengan begitu, biaya operasional maskapai dapat turun dan berdampak positif pada tiket. \"Tapi kalau biaya itu semuanya nggak bisa turun, mereka (maskapai) juga mau menurunkan tiket bisa saja tapi kalau rugi siapa yang nanggung,\" tutupnya.

Sementara itu, Garuda Indonesia beberapa waktu yang lalu sudah mengumumkan penurunan harga tiket hingga 20 persen untuk semua rute penerbangan. Meski turun 20 persen, harga masih tergolong tinggi. Sehingga belum terjadi peningkatan arus penumpang di Bandara Fatmawati Bengkulu. Bahkan hampir setiap hari terus terjadi pembatalan penerbanga.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait