Penyebab Tingginya DBD
CURUP, Bengkulu Ekspress - Kesadaran masyarakat Kabupaten Rejang Lebong untuk melakukan pencegahan Demam Berdarah Deague (DBD) melalui 3M plus masih rendah. Tidak heran jika berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabuapten Rejang Lebong, selama Januari 2019 kasus DBD sebanyak 21 kasus, tersebar di Kecamatan Curup dan Curup Utara. Hal tersebut dibenarkan Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Rejang Lebong, Eni Seri Wahyuni.
\"Kesadaran masyarakat melakukan 3M plus masih rendah. Berdasarkan data dari kami, selama Januari 2019 ada 21 kasus DBD,\" jelas Eni.
Lebih lanjut Eni menjelaskan, upaya Pemkab Rejang Lebong mencegah DBD sudah maksimal dan sesuai SOP. Mulai dari fogging sampai Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus. Hanya saja banyak masyarakat kurang memahami jika pemberantasan sarang nyamuk tidak cukup dengan fogging. Karena fogging tidak bisa memberantas sepenuhnya nyamuk penular DBD.
Bahkan fogging bisa dibilang kurang efektif, paling efektif tetap PSN dengan cara 3M plus. 3M plus yakni menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain, menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
\"Fogging itukan racun, kalau diterapkan terus menerus malah tidak bagus. Tetap 3M plus efektif,\" imbuhnya.
Untuk tahun 2019, Dinkes Kabupaten Rejang Lebong gencar memberikan sosialisasi agar masyarakat menerapkan 3M Plus. Dengan cara turun langsung ke masyarakat memberikan sosialisasi. Selain itu Kades juga dilibatkan agar menggerakkan masyarakat melakukan 3M plus. \"Harapannya kita datangi kades agar bisa menggerakkan masyarakat.
Minimal dengan adanya sosialisasi ini setiap keluarga bisa peduli dengan rumah dan sekitarnya menerapkan 3M plus,\" pungkas Eni. Kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan peningkatan. Tahun 2016 tercatat sebanyak 64 kasus, kemudian tahun 2018 meningkat tajam menjadi 220 kasus. Jika tidak ada kepedulian dari masyarakat mencegah DBD, besar kemungkinan kasus DBD tahun 2019 meningkat. Karena bulan Januari saja sudah tercatat 21 kasus.(167)