Siapkan Rp 480 Juta untuk Alat Pendeteksi Dini
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu berusaha menekan angka penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) dan malaria. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Dinkes yaitu melakukan pengadaan alat pendeteksi dini DBD dan Malaria.
\"Mengingat saat ini penyakit tersebut terus mengalami peningkatan, kami akan melakukan pengadaan alat pendeteksi dini DBD dan malaria dengan anggaran sebesar Rp 480 juta,\" kata Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni SKM MM, kemarin (30/1).
Hal tersebut dilakukan karena kasus DBD dan malaria di Bengkulu terus mengalami peningkatan, terutama di daerah endemik yaitu Mukomuko, Kota Bengkulu, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Lebong, Kaur, dan Kepahiang. Untuk itu, setelah alat pendeteksi dini tersebut terealisasi, maka akan langsung didistribusikan ke setiap Puskesmas, khususnya di daerah endemik penyakit tersebut.
\"Alat itu berguna untuk pemeriksaan secara cepat bagi masyarakat. Apakah terkena serangan DBD atau malaria,\" jelas Herwan.
Menurutnya, dengan diketahui secara cepat penyakit yang diderita masyarakat, diharapkan bisa dengan cepat juga diberikan penanganan. Misalnya dari pengecekan diketahui masyarakat terkena DBD, bisa langsung diberikan penanganan atau pengobatan untuk DBD. Begitu juga bagi masyarakat yang suspect penyakit malaria. \"Melalui alat itu, setiap masyarakat mengindap penyakit DBD dan malaria bisa segera diobati,\" tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Raharjo Sudiro mendesak agar Dinkes Provinsi segera merealisasikan pengadaan alat pendeteksi dini DBD dan malaria. Mengingat langkah demikian bisa cepat jugapenanganan yang diberikankepada masyarakat setempat. \"Ini sebagai upaya kita untuk meminimalisir dampak terburuk disaat penyakit itu diderita masyarakat,\" tutupnya.(999)