Warga 4 Desa Ancam Golput
BATIK NAU, Bengkulu Ekspress - Kondisi jalan penghubung di Desa Bintunan-Urai Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara sangat memprihatinkan. Jalan jalur lintas barat penghubung antar Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumetera Barat tersebut rusak parah. Jalan ini dahulunya merupakan akses jalan utama yang dilalui pengendara maupun masyarakat sekitar.
Sejak jalan ini longsor, Desa Urai, Desa Bintunan, Desa Selolong, serta Desa Air Lakok jarang dilalui, dan jalur ini sepi seakan-akan desa yang tak berpenghuni. Selain itu, jalan ini salah satu akses jalan penghubung beberapa desa. Hal inilah yang menjadi keluhan masyarakat sekitar karena pengguna jalan lebih memilih jalan Batik Nau tembus ke simpang 4 Ketahun.
Sekretaris Desa Urai, Nodi Haryanda mengatakan, jalan tersebut sudah 6 tahun tak tersentuh oleh pemerintah provinsi maupun pusat. Akibatnya masyarakat kesulitan untuk mengangkut hasil panen dan imbasnya ekonomi masyarakat menurun.
\"Pertama sekali kami ada rasa kekecewaan terhadap pemerintah. Karena jalan ini adalah jalan sentra ekonomi. Jalan penghubung masyarakat ke pasar, sekolah, kecamatan, dan juga untuk mengangkut hasil bumi. Seperti sawit, karet dan lainnya,\" kata Nodi.
Nodi mengaku dirinya bersama perangkat desa lainnya yakni Desa Bintunan, Desa Air Lakok dan Desa Selolong pernah menemui Gubernur Bengkulu terkait dengan keluhan masyarakat sekitar dan meminta jalan yang melewati desa mereka diperbaiki, tapi hingga sekarang masih belum ada kejelasan dan jika pemerintah tidak memperhatikan keadaan jalan tersebut maka di Pemilu yang akan datang warga 4 desa tersebut tidak akan menentukan pilihannya atau golput.
\"Jika pemerintah tidak memperhatikan jalan tersebut, maka kami bersama desa lainnya sepakat tidak akan menentukan pilihannya atau golput,\" ungkapnya.
Hal senada yang diakui Kepala Desa Selolong, Joharman yang juga mengaku masyarakat sudah resah dengan janji-jani pemerintah tidak pernah ditepati dan tidak peduli dengan keadaan masyarakat. \"Kami sebenarnya sudah lelah dengan janji-janj saja dan hingga saat ini belum pernah ditepati,\" ujarnya. Lebih lanjut Joharman mengungkapkan, bahwa tentang masyarakat 4 desa yang mengancam golput kemungkinan terjadi.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah mau mendengarkan keluhan warga dan segera memperbaiki jalan lintas tersebut yang saat ini kondisinya rusak parah. \"Kalau tidak ada perhatian pemerintah provinsi maupun pusat tentang hal ini, berdasarkan rapat bersama masyarakat, kami tidak akan melakukan pemilihan di pemilu nanti. Ini merupakan dampak kekesalan dari masyarakat,\" tandasnya.(127)