Izin Warnet Terancam Dicabut
KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress–Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Bengkulu Selatan (BS), Ir Susmanto MM terus berusaha melakukan pembenahan dunia pendidikan di Bengkulu Selatan. Saat ini upaya yang dilakukan melakukan pengetatan terhadap pengawasan pelajar. Salah satunya meminta pengusaha warnet di Bengkulu Selatan agar tidak mengizinkan pelajar masuk ke warnet saat jam sekolah.
“ Kalau ada pelajar terjaring razia sedang main diwarnet, maka kami akan mintakan pemda Bengkulu Selatan mencabut izin operasi warnet tersebut,” ancamnya.
Susmanto mengatakan, upaya tersebut dilakukan, lantaran selama ini setiap kali ada razia pelajar berkeliaran saat jam belajar, satpol PP Bengkulu Selatan sering menemukan pelajar sedang asyik main di warnet. Oleh karena itu, dirinya mengimbau para pengusaha warnet dapat mendukung program pendidikan di Bengkulu Selatan dengan tidak membiarkan pelajar main ke warnet saat jam belajar.“ Sata harapkan dukungan dari pengusaha warnet, “ ujar Susmanto.
Tidak hanya itu, sambung Susmanto, dirinya juga akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah atau guru di sekolah tersebut, jika masih ada pelajar yang berkeliaran saat jam belajar. Sebab, jika ada pelajar berkeliaran karena pihak sekolah tidak peduli pada anak-anak atau sengaja membiarkan anak-anak berkeliaran, dirinya memastikan, kepala sekolah tersebut akan diganti dan guru yang bersangkutan akan dipindahkan ke sekolah lain.
“ Tidak hanya pengusaha warnet, kepsek dan guru yang tidak serius memajukan pendidikan akan kami sanksi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sambung Susmanto, ke depan pihaknya akanbekerja sama dengan satpol PP Bengkulu Selatan. Sehingga nanti Satpol PP dapat rutin menggelar razia pelajar berkeliaran. Dengan begitu, jika ada pelajar yang terjaring razia akan diangkut ke dinas Dikbud Bengkulu Selatan.
Kemudian guru dan kepala sekolahnya akan dipanggil. “ Kami harapkan semua pihak dapat mendukung dunia pendidikan di Bengkulu Selatan, sehingga ke depan anak-anak didik kita semakin berkualitas dan aktif belajar,” harap Susmanto. (369)