Dialog Kebangsaan KAHMI
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Ketua Makamah Konstitusi (MK), DR Hamdan Zoelva SH MH menghadiri dialog kebangsaan dengan tema membedah posisi akademisi dalam pusaran peradaban demokrasi modern, yang digelar oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) Provinsi Bengkulu di Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).
Dalam isi materinya, Hamdan mengatakan, sistem demokrasi yang digunakan Negara Indonesia harus tetap dipertahankan. Karena dengan sistem demokrasi itu, akan memberikan kebebasan orang dalam menentukan pilihaan. \"Sistem demokrasi itu sangat penting dalam sebuah negara,\" ujar Hamdan dalam memberikan materinya di Aula Kampus IV UMB, kemarin (11/1).
Dijelaskannya, dalam sistem pemerintah, demokrasi berasal dari rakyat untuk rakyat. Itu itu, sistem ini harus tetap berjalan hingga benar-benar dirasakan masyarakat. Karenan dengan menggunakan sistem ini, maka ketimpangan itu bisa dihindari. \"Demokrasi dalam sebuah pemerintah ialah dari rakyat untuk rakyat. Pemahaman semua orang sudah tau. Tinggal realisasinya,\" tambahnya.
Sistem demokrasi itu juga akan sebagai upaya untuk menghindari masukkan sistem kapitalisme. Karena kapitalismen itu hadir dari penjajah. Ketika, kapitalisme itu telah muncul, maka penjajah juga telah bermunculan. \"Soekarno bilang, individualismen itu melahirkan kapitalismen dan kapitalisme itu hadir dari penjajah. Kata Sukarno, lawan kapitalisme,\" tegas Hamdan.
Dialog yang dihadiri oleh para mahasiwa itu, Hamdan menegaskan, pembelakaan terhadap kepitalismen itu tidak boleh dilakukan. Sehingga sistem negara ini bisa berjalan dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. \"Kapitalisme itu ayahnya liberalisme dan kakeknya itu individualisme. Karena itu satu nafas, maka tidak ada pembelaan,\" terangnya.
Disisi lain, Presidium KAHMI Provinsi Bengkulu, M Prihatno mengatakan, dialog kebangsaan ini sangat penting dalam memberikan podasi negara saat ini. Kondisi bangsa saat ini membutuhkan cendikiawan untuk menduduki posisi yang tepat dalam memberikan kontribusi kemajuan bangsa. \"Penentu perubahaan kemasyarakat itu ada di akademiisi. Tapi perlu kita ragukan posisi akademisi dalam kondisi bangsa saat ini,\" ujar Prihatno.
Lanjutnya, kondisi sekarang, negara sangat membutuhkan akademisi. Baik dalam sisi manapun, termasuk politik. Agar akademisi tidak latah dalam menyikapi suatu kodisi apapun. \"Akademisi tidak perlu latah. Kalau ada hoax, semuanya bersuara hoax dan menggerakan anti hoax. Harusnya mencari apa dibalik hoax untuk diselesaikan, agar negara bisa tetap aman,\" tutupnya.
Setelah melakukan dialog kebangsaan bersama mahasiswa di Bengkulu, tadi malam Ketua MK, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan KAHMI juga menggelar orasi kebangsaan dengan tema penguatan civil society dalam demokrasi modern sebagai upaya membangun pradaban Indonesia masa depan di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu. (151)