BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kontroversi rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk merobohkan menara view tower masih berlanjut. Sejumlah pedagang yang berada di sekitar view tower bahkan mendukung rencana pemprov untuk merobohkannya.
Sebab, kondisi view tower saat ini sangat membahayakan. Mengingat matrial diatas tower tersebut sering berjatuhan. \"Ya daripada itu membahayakan kita semua yang ada disini,\" terang salah satu pedagang wilayah View Tower, Samsir (66) kepada BE, kemarin (8/1).
Samsir yang sudah puluhaan tahun menjadi pedagang dilokasi tersebut mengaku kondisi tower yang dulunya dibangun untuk pemantau tsunami itu belum pernah dimanfaatkan sama sekali. Kondisi tower dan halaman yang tidak lagi ada perawatan, justru membuat pemandangan tidak indah dilokasi tersebut.
Padahal jika dikelola dengan baik, maka akan menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke lapangan view tower. Dampaknya juga bakal akan dirasakan langsung oleh para padagang yang ada dilokasi tersebut. \"Kami ingin lokasi ini dijaga, ditata, dibersihkan, jadi menarik untuk dikunjungi,\" tambahnya.
Dengan tidak terawatnya view tower itu, pernah beberapa kali puing tower berterbangan dan jatuh ke halaman gedung daerah. Bahkan juga pernah jatuh sampai ke pasar barokoto. Untungnya puing yang berbentuk seperti seng itu tidak mengenai warga. \"Pernah kami lihat itu ada yang jatuh. Untuk ngak kena warga. Kalau kena bisa sangat berbahaya,\" papar Samsir.
Menurutnya, dirinya mulai berdagang sejak wilayah view tower itu masih menjadi lapangan merdeka, kondisinya saat itu sangat terjaga dan terawat, bahkan banyak anak muda berolahraga dilokasi tersebut. Seperti main sepak bola, volly dan olahraga lainnya. Namun sekarang semua itu sudah hilang dan tidak lagi rame seperti dulu. \"Kalau sekarang lihatlah, hanya sedikit orang yang mau datang keseni,\" papar Samsir.
Salah satu pengujung view tower, Yudi Alamsyah mengaku view tower yang dibangun sejak mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin, itu sebenarnya menjadi daya tarik untuk dikunjungi. Namun dengan tidak terawatnya tower itu membuat orang malas untuk datang.\"Kalau dirawat dan difungsikan seperti awalnya, pasti banyak orang yang datang kesini,\" papar Yudi.
Untuk saat ini memang banyak yang mulai datang ke lokasi view tower. Namun bukan untuk melihat keindahan tower, tapi untuk bersantai di taman kota yang sudah dibangun oleh pemprov tahun 2018. \"Sekarang sudah ada taman untuk bersantai dan bermain anak. Tapi kelemahaannya sekarang banyak sampah. Tong sampah tidak disedikan, ini juga buat pemandangan tidak bagus,\" tuturnya.
Tidak hanya itu, Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu juga mendukung rencana perobohaan tersebut. Namun demikian, perlu dilakukan kajian secara teknis dari tim akademisi. Sehingga dalam perobohaannya tidak melanggar aturan.
\"Itu sudah beberapa kali kami rekomendasikan. Silahkan tata lokasi view tower, karena itu sudah membahayakan. Tapi tetap dikaji dari tim akademisi, bagaimana pendapatnya,\" ujar Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Drs H Effendi MS.
Menurut Effendi rencana pemprov untuk menggembalikan kondisi seperti semula menjadi lapangan merdeka itu juga sangat baik. Sebab, di lokasi tersebut ada event tahunan tabut yang akan digelar. Ketika masih ada view tower, event yang sudah masuk kalender nasional itu justru lokasinya menjadi sempit.
Namun ketika akan menjadi lapangan merdeka, maka lokasinya akan menjadi luas. Tentu pedagang dan stand yang akan didirikan menjadi luas dan mudah ditata. \"Lokasi itu menjadi tempat tabut, karena adanya tabut itu memang disitu. Jadi tidak bisa dipindahkan kemana-mana. Jadi perlu ditata dengan wilayah yang lebih luas,\" pungkasnya. (151)