Aspidsus dan Mahasiswa Nyaris Adu Jotos

Kamis 07-02-2013,13:12 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Puskaki (Pusat Kajian Anti Korupsi) kemarin mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Bengkulu. Mereka antara lain, Melayansori, Sony Taurus, Harun Jaya, Fatkur dan dari KAMDA yakni Romidi, dari Kolisi Pemuda Nasional(KOPNAS), BEM UNIB Eko Saputra, serta BEM Unived. Fakhrullozi dan lainnya.

Kedatangan sebanyak 9 orang anggota Puskaki sekitar pukul 09.00 WIB ini, ingin mempertanyakan kelanjutkan proses hukum kasus dugaan korupsi Multiyears Seluma, dan Multiyears Pemprov Bengkulu. Mereka ingin bertemu langsung dengan Kajati Chanifuddin,SH.

Namun mahasiswa hanya ditemui oleh Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Darmawansyah, beserta Penyidik Kejati yang lain. Pertemuan itu berlangsung panas, antara mahasiswa dan Aspidsus terlibat perang mulut hingga nyaris terjadi adu jotos. Beruntung peristiwa itu cepat diketahui polisi. Para mahasiswa  langsung dibawa keluar dari kantor Kejati, sehingga keributan itu tidak meluas.

Kronologis kejadian sekitar pukul 10.00 WIB Anggota Puskaki itu tiba di Kantor Kejati. Mereka langsung menuju ruang tunggu di kantor Kejati tersebut. Selang beberapa menit menunggu, rombongan mahasiswa itu ditemui oleh Aspidsus Darmansyah, SH. Para mahasiswa itu pun dimintai kartu identitasnya. Saat itu Aspidsus Darmawansyah menyatakan bersedia audensi dengan para mahasiswa itu. Namun mahasiswa menolaknya. Mereka ngotot ingin bertemu langsung dengan Kajati Chanifuddin. Atas sikap mahasiswa itu, akhirnya Aspidsus pun pergi meninggalkan rombongan mahasiswa tersebut.

Sebenarnya tanda-tanda keributan sudah terlihat sejak awal. Para mahasiswa itu mulanya menunggu Kajati dibawah tangga kantor Kejati. Karena kemarin diruang aula kajati dilaksanakan Serah Terimah Jabatan (Sertijab) Wakil Kajati, petugas piket Kejati pun meminta mahasiswa itu pindah menunggu di dalam ruangan.  Rombonga mahasiswa mahasiswa sempat menolak, sehingga terjadi aksi tarik menarik antara pegawai Kejati itu dengan rombongan mahasiswa. Namun kejadian tersebut belum tidak berlansung lama. Karena polisi langsung datang mengamankan situasi.

Akhirnya mahasiswa sedikit menagalah, mereka pun menunggu didalam salah satu ruangan dikajati tersebut. Namun setelah sekitar 10 menit berlalu, tak seorang pun pejabat Kejati menemui para mahasiswa tersebut. Akhirnya mahasiswa meminta bertemu dengan Aspidsus saja. \"Ok la kami mengerti, karena banyak kesibukan Pak Kajati, dia tidak bisa ditemui. Skarang kami minta bertemu dengan Aspidsus saja,\" kata Melyansori kepada petugas piket Kajati.

Lagi-lagi permintaan mahasiswa tidak lansung dipenuhi. \"Tunggu saja dulu diruangan tersebut, tadi kalian tidak mau ditemui oleh Apidsus,\" jawab salah seorang pegawai kajati. Lalu ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah(Kammda) Bengkulu, Romidi menjawab pernyataan pegawai tersebut.

\"Kenapa Apidsusnya ? Merajuk apa? Sekarang tidak mau ditemui lagi, bagaimana ini penegak hukum kok merajuk,\" kata Romidi Setelah perbincangan tersebut berlansung beberapa menit, akhirnya Aspidsus Darmansyah, SH keluar juga menemui rombongan mahasiswa. Lalu digelarlah audiensi diruang tunggu tersebut.

Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Bengkulu, Eko Saputra pun memulai pembicaraan menyampaikan maksud kedatangan mereka. Namun belum lagi Eko selesai bicara, Apidsus lansung menjawab,\'\' Kalian langsung to do point saja,\'\'

Karena ucapan Eko itu dipotong Melyan Sori langsung membentak Aspidsus dengan nada tinggi,\'\'Pak.\'\' Tidak terima dirinya dibentak, Aspidsus pun emosi. Ia lalu langsung menantang Anggota Puskaki tersebut, \'\'Saya tidak takut dengan anda,\" ucap Darmansyah.

Darmansyah sempat mendekati Melyan Sori, dan sempat terjadi adu jotos antara keduanya. Namun lansung dipisahkan oleh para pegawai kajati yang ikut didalam ruang Audiensi tersebut. Lalu Aspidsus Darmansyah akhirnya dibawah keluar.  Berikunya polisi langsung masuk ke ruang audeinsi mengamankan situasi. Disaat aparat kepolisian menenangkan Melyan Sori dan rombongan. Seorang pegawai Kajati sedikit menyentak dengan nada tinggi.

\"Sudah suruh keluar saja mereka,\" teriak pegawai tersebut. Setelah sempat menghilang sebentar, Darmansyah datang lagi dan ia sudah berganti pakaian. Aspidsus kembali menantang rombongan Puskaki. Namun polisi sigap mengamankan situasi, hingga akhirnya rombongan Puskaki keluar meninggalkan kantor Kejati.

Mahasiswa Kecewa Aspidsus \"Kita kesini ingin bertanya tentang kelanjutan dari kasus korupsi yang ditangani oleh Kajati Bengkulu selamani, tapi malah disambut dengan emosi seperti ini,\" ungkap Sony.

Lebih lanjut Sony menyatakan  kecewa dengan sikap Aspidsus yang membuat keributan dengan Puskaki. Mereka mencurigai mengapa Kajati Chanifuddin tidak mau bertatap muka langsung dengan mahasiswa, \"Kami datang baik-baik, tapi disambut dengan emosi, kami bukan penjahat kami hanya ingin mendapatkan kejelasan saja status tersangka Jogging track tersebut,\" jelasnya.

Ditambahkan oleh Sony Taurus sebenarnya banyak kasus yang ingin mereka pertanyakan, mulai dari Jogging track, multiyers seluma, lampu jalan dan yang lainnya.\"Kalau sikapnya seperti ini kita mencurigai ada kongkalikong antar pejabat Kajati dengan orang-orang yang terlibat kasus tersebut,\" terang Sony.

Disisi laian Koordinator PUSKAKI Melyansori mengungkapkan bahwa, Kajati dan Apidsus tidak sigap dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi di Bengkulu. Kajati pun tidak terbuka kepada media dan aktivis pergerakan yang ingin bertanya lansung.

\"Ya, tidak dewasa dan tidak siap untuk menjelaskan. Kita menganggap pejabat Kejati tidak profesional sebagai penegak hukum, mereka tidak mau dikritik dan takut beradu argumen, serta tidak mampu menjelaskan apa yang dipertanyakan mahasiswa tadi,\" ujarnya.(cw4)

Tags :
Kategori :

Terkait