Kronologinya, saat terjadi kebakaran, rumah yang dihuni 5 orang tersebut sudah ditinggalkan penghuninya kecuali anak pemilik rumah, Karolina yang memang tidak bekerja karena tidak sehat mental. Karolina yang melihat api muncul dari atap rumah langsung berteriak minta tolong ke tetangga sekitar.
Anak bungsu korban Sailudin, Fitra mengatakan, saat dirinya sedang bekerja, tiba-tiba disusul tetangganya yang memberitahu rumahnya terbakar. Sontak dia langsung pulang dan mendapati rumahnya sudah habis dilahap si jago merah.
\"Saya kurang tahu apinya dari mana. Mungkin dari korsleting listrik,\" ujarnya.
Upaya pemadaman api dilakukan tim pemadam kebakaran berjumlah 40 personel dengan 8 unit mobil damkar dibantu warga sekitar.
Setelah berjibaku sekitar 1,5 jam, akhirnya berhasil menjinakkan api, namun isi rumah korban tidak bisa terselamatkan. Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Bengkulu sempat kesulitan memasuki lokasi kebakaran karena berada dipemukiman padat penduduk.
Meski tak ada korban, namun kerugian ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.
Paska kebakaran, hingga saat ini Carolina masih shock dan belum bisa dimintai keterangan. Ia menangis histeris sembari mengumpulkan uangnya sejumlah Rp 3 juta yang terdapat di lemari kamar yang sudah hangus terbakar. (Imn)