LEBONG, Bengkulu Ekspress– Estimasi Belanja daerah yang dimasukan kedalam Rancangan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran (TA) 2019 sebesar Rp 719 miliar lebih. Hal tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 13 miliar lebih dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 706 miliar lebih.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Lebong H Rosjonsyah Sip Msi ketika menyampaikan nota pengantar RAPBD TA 2019 dalam pelaksanaan rapat paripurna bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebong, di ruang rapat paripuran, kemarin (22/11). “Kenaikan belanja daerah sendiri terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar Rp 390.518.655.682 dan Belanja Langsung (BL) Rp 329.046.951.835,” sampainya, kemarin (22/11).
Sementara itu, untuk sisi estimasi pendapatan daerah juga mengalami kenaikan yang diproyeksi sebesar Rp 704.358.257.526 yang mana dari total tersebut terdiri dari Pendapatan Asli daerah (PAD) sebesar Rp 43.601.852.526, Dana Perimbangan Rp 564.685.101.000 dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 96.071.304.000.
“Ada juga pembiayaan netto sebesar Rp 15.207.349.90,60 dengan rincian penerimaan pembiayaan daerah Rp 20.207.349.990, pengeluaran pembiayaan daerah Rp 5.000.000.000,” tuturnya.
Telah disampaikannya RAPBD TA 2019, Bupati berharap untuk pembahasan rancangan APBD 2019 dapat dilaksanakan dan diselesaikan sesuai dengan watu yang telah dijadwalkan dan kesepakatan Raperda APBD 2019 juga bisa cepat. “Sehingga kita bisa menyampaikannya kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu,” harapannya.
Menyikapi hal tersebut, pimpinan rapat paripurna yaitu Wakil ketua II DPRD Lebong, Azman Mai Dolan, mengatakan bahwa ketepatan waktu apa yang diminta Pemkab Lebong bisa dilakukan. Namun hal tersebut dapat terjadi jika kedua belah pihak (DPRD dan Pemkab Lebong) dapat memenuhi jadwal mulai dari proses penyusunan dan pembahasan RAPBD 2019 bersama-sama. “Mari kita bersama-sama agar semuanya bisa selesai tepat waktu sesuai dengan harapan,” singkatnya.(614)