Satu keluarga ini ternyata telah menjadi korban angin puting beliung yang terjadi beberapa waktu lalu dan menyebabkan satu unit rumah semi permanennya, roboh terbawa angin.
Korban angin puting beliung itu diketahui saat Dinas Sosial Kota Bengkulu yang digawangi Kadinsos Sri Sumaya beserta Kru Tagana, akan menyalurkan bantuan kepada Ahmad Tanjung, ketua kelompok tani yang rumahnya roboh akibat gempa 5,1 SR yang terjadi pada Kamis (31/1) lalu.
Saat itu sempat terjadi kisruh data di lapangan. Namun setelah melalui pertimbangan, akhirnya Mahadi dan Noniyanti pun dinyatakan berhak menerima bantuan tanggap panik dari Dinsos, meskipun telat diberikan.
Diceritakan Noni, saat kejadian dirinya berada dirumah bersama ketiga anaknya, karena suaminya Mahadi belum pulang bekerja sebagai buruh bangunan. Sekitar pukul 17.00 WIB saat itu, terdengar bunyi \"krek\" pada bagian atap rumahnya kemudian atapnya goyang, ia kemudian keluar rumah bersama ketiga putranya. Selang beberapa waktu, atap rumahnya terbawa angin dan bergeser hingga beberapa meter, diikuti papan-papan bekas dinding melayang.
Sementara Kadinsos Sri Sumaya didampingi lurah Rawa Makmur, Camat Muarabangkahulu, mengucapkan rasa prihatin. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah, Dinsos menyerahkan sejumlah bantuan berupa seragam sekolah, beras, minyak goreng, mie instan dan lainya. (247)