Pinjaman ke SMI Terancam Batal

Kamis 22-11-2018,10:59 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Rencana Pemerintah Kota Bengkulu meminjam dana Rp 250 miliar ke PT SMI untuk melakukan percepatan pembangunan, terancam batal. Sebab, meski belum dilakukan paripurna pengambilan keputusan, namun sebagian besar anggota dewan justru meragukan pengembalian pinjaman yang terlalu besar tersebut.

Ditambah lagi program-program yang menggunakan anggaran tersebut dinilai tidak prioritas.  Sejauh ini, dewan yang menyatakan setuju baru Fraksi PAN, Gerindra dan PPP. Sedangkan fraksi lainnya masih ragu-ragu.  Anggota Graksi Golkar, Mardensi SAg menyoroti 5 program yang menggunakan dana pinjaman itu, salah satunya pembangunan puluhan ribu lampu jalan di Kota Bengkulu.

Menurutnya, program ini sangat baik dengan tujuan menerangi setiap sudut kota. Hanya saja secara perlahan justru dengan terpasangnya ribuan lampu ini bisa menimbulkan biaya baru untuk perawatan sehingga akan semakin memberatkan APBD.

\"Apakah lampu jalan itu setelah dipasang tidak akan menambah biaya baru? Kalau memang akan mendatangkan PAD dari retribusi lampu jalan itu sehingga bisa membayar bebannya sendiri, ya silakan,\" kata Mardensi.

Selain itu, ia juga menyoroti program pembangunan 2 pasar baru yakni di Terminal Betungan dan Terminal Sungai Hitam. Menurut Mardensi, ekspektasi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus memberikan sarana bagi pedagang. Akan tetapi, sebelum rencana itu realisasikan, pihaknya justru mempertanyakan mengapa tidak dilakukan pembenahan terlebih dahulu terhadap pasar-pasar yang ada sekarang dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar seperti Pasar Pagar Dewa, Panorama, Barukoto dan lainnya.

\"Pasar Pagar Dewa saja cuma buka sampai pukul 10 pagi. Intinya program yang diajukan itu tidak logis, kita belum menentukan setuju atau tidak setuju, karena Fraksi Golkar akan mengkaji itu lagi,\" jelas Mardensi.

Sementara itu, Ketua Fraksi Gabungan, Iswandi Ruslan SSos juga mengaku belum menentukan keputusan apapun terkait pinjaman dana SMI tersebut. Pihaknya juga masih meragukan apakah Pemkot bisa berkomitmen memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari 5 program itu, jangan sampai setelah meminjam justru akan menambah beban APBD. Selain membayar bunga pinjaman, juga ada biaya tambahan lagi untuk menjalankan program itu.

\"Dulu Pemkot menolak penerimaan CPNS 2018 dengan alasan memberatkan APBD, sedangkan pinjaman SMI ini tentu menjadi beban, meskipun nantinya perlu untuk meminjam, tentu Pemkot dituntut membuat program yang jelas dan dipastikan bisa mendapatkan PAD,\" tandas Iswandi.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Awaludin menjelaskan pihaknya sudah melakukan kajian secara mendalam terhadap 5 program yang dibangun menggunakan dana SMI tersebut. Menurutnya, program yang dibangun bukanlah bersifat urgent atau darurat sehingga tidak terlalu penting untuk dilakukan, dan jika dipaksa maka akan memberatkan Pemkot sendiri, karena harus mengembalikan angsuran pinjaman dengan jumlah yang cukup besar, namun tidak ada hasil yang memuaskan.

\"Kalau kita meminjam akan merugikan karena harus mengembalikan uang pinjaman. Dan untuk membangun sebenarnya bisa menggunakan APBD secara bertahap. Intinya kalau diminta pandangan dari Fraksi PKS, pinjaman dana itu bukan skala prioritas, dan kami sudah membulatkan suara untuk disampaikan dalam paripurna nanti,\" tegas Awaludin.

Menanggapi persoalan ini, Wakil Walikota, Dedy Wahyudi SE MM tetap bersikukuh bahwa Kota Bengkulu perlu dilakukan percepatan pembangunan agar cepat maju. Namun, untuk mengimbangi hasrat itu tidak mungkin hanya mengandalkan APBD saja, maka perlu uang yang cukup besar dengan cara melakukan peminjaman. \"Bisa kita menggunakan APBD, tapi ibarat manusia itu hanya bisa berjalan. Nah, kita ini ingin berlari kencang, dan untuk berlari kencang itu harus dengan stimulus,\" ungkap Dedy.

Pun demikian, pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah impian ini bisa terwujud atau tidak karena tergantung dengan restu para anggota dewan. Tetapi pihaknya masih optimis bahwa anggota dewan memiliki persamaan persepsi untuk percepatan pembangunan.

\"Keputusannya sesegera mungkin, tanda-tanda baik ini semakin ada. Tergantung komunikasi saja, bisa jadi program yang ditawarkan oleh pemkot ini persepsinya masih beda, nah sekarang dewan maunya seperti apa? Jadi kita ada timbal balik,\" papar Dedy. (805)

Tags :
Kategori :

Terkait