Atasi Kerusakan Jalan Akibat Kelebihaan Muatan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Faktor kerusakaan jalan di Provinsi Bengkulu mayoritas masih disebabkan atas kelebihaan tonasi angkutan. Baik itu angkutan batu bara, maupun angkutan hasil perkebunana seperti sawat maupun CPO. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Irjen Pol Budi Setiyadi mengatasi masalah ini selain pihak Dishub dan Kepolisian tegas, juga perlu dilakukan solusi lain. Seperti dengan memanfaatkan jalur transportasi melalui sungai. Ketika transportasi juga bisa dimanfaatkan, maka kerusakaan jalan bisa diantisipasi.
\"Bisa dimanfaatkan transportasi sungai. Jadi tidak harus menggunakan jalan. Agar umur jalan juga bisa lama,\" ujar Budi dalam pembukaan rapat koordinasi forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) Bengkulu, di Grage Hotel, kemarin (1/11).
Dijelaskannya, dalam mengatasi angkutan yang tidak tertib aturan itu harus ditangani secara bersama. Baik itu Dishub dan Kepolisiaan harus saling berkerjasama. Jangan sampai, malah berfikir kewenangan yang berbeda. \"Pemasalahaan ini harus sama-sama. Untuk itu sinkronisasi perlu dilakukan,\" tambahnya.
Tidak hanya itu saja, terkait fasilitas lalu lintas juga perlu diperhatikan. Seperti penambahaan lampu jalan juga penting untuk dilengkapi. Di akhir tahun ini, Kemenhub telah meyediakan sekitar Rp 300 miliar untuk pengadaan lampu jalan. Namun sayangnya Bengkulu tidak mendapatkan jatuh ini. Mengingat tidak ada usulan yang dilakukan oleh Bengkulu ke Kemenhub.
\"Harusnya banyak komunikasi. Tidak hanya provinsi, tapi kabupaten juga. Saya minta tahun depan, jangan ada yang tidak dapat. Silahkan usulkan,\" ungkap Budi.
Termasuk pemanfaatan terminal juga perlu dilakukan. Provinsi harus memiliki terminal tipe A, yang aktif beroprasi. Jika tidak memiliki, maka harus dibuat, maupun dengan menaikan status terminal tipe B menjadi tipe A.
\"Kalau tidak ada, yang dibangun. Nanti anggaranya dari kita. Kita berdosa kalau itu tidak dibangun. Tahun depan, saya minta ada kajian untuk ini,\" tegasnya.
Disisi lain, Kepala Dishub Provinsi Bengkulu, Ir Budi Djatmiko MM mengatakan, permasalahaan transportasi itu memang banyak terjadi di Bengkulu. Baik itu terkiat transportasi online, angkutan dengan muatan berlebihaan, banyaknya kendaraan yang mati KIR. Sampai dengan belum maksimalnya kapal laut sebagai angkutan menuju pulau terluar Bengkul di Enggano. \"Ini yang terjadi sakarang dan kita bahas, agar ada solusi yang baik,\" ujar Budi.
Terkait soal angkutan dengan kelebihaan tonase, pemprov sudah membuat aturan dalam bentu perda untuk memberikan efek jera kepada pemilik perusahaan. Karena tidak tidak berikan efek jera, maka persoalan kelebihaan tonase ini akan terus dilakukan.
\"Kita sudah uji perda ini di Mendagri. Kita ingin membuat efek jera, agar umur jalan bisa lebih lama,\" pungkasnya. (151)