Ketua Apersi Eddy Ganefo menyebutkan kenaikan diperkirakan sebesar 5-10%. Itupun berlaku untuk semua jenis rumah, mulai dari biasa hingga mewah.
\"Komersil 5-10% karena wacana kenaikan sprti listrik, bahan bakar,\" ungkap Eddy saat konferensi pers pembukaan Pesta KPR BTN di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, kemarin.
Ia menjelaskan, kenaikan TDL dan BBM nantinya akan berdampak pada harga bahan baku meterial, seperti keramik dan yang lainnya. \"TDL pengaruh ke bahan baku.industri kan yang kena,\" tegasnya.
Eddy mencontohkan, rumah dengan tipe 36 dengan harga Rp 200 juta di tahun sebelumnya akan bertambah 5-10% saat ini. \"Kalau rumah mewah ya semakin mahal kenaikannya, tapi maksimal 10%,\" ujarnya.
Ia berharap kepada pihak industri agar tidak terlalu cepat menaikan harga. Untuk menjaga stabilitas pasar perumahan, Eddy meminta agar ada kenaikan per tahap, seperti layaknya kenaikan TDL. \"Mudah-mudahan kenaikannya tidak mengagetkan. Semoga material juga naiknya bertahap seperti listrik,\" pungkasnya.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso di kesempatan yang sama. Kenaikan harga memang tak terhindarkan pasca kebijakan pemerintah. \"Kenaikan harga rumah, dipengaruhi TDL. kepastian nya kita tunggu dan baru kita hitung sebenanrnya. Tapi seperti material dipengaruhi juga, apalagi dengan wacana kenaikan BBM juga,\" tandas Setyo. (**)