BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Masih rendahnya jumlah siswa di Bengkulu, yang mengikuti kegiatan Festifal dan lomba Literasi Nasional (FL2N) 2017. Membuat pejabat Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemdikbud) turun ke daerah, termasuk ke Bengkulu. Staf Direktorat Pembinaan SD Setio Nugroho, tiba di Bengkulu, kemarin (19.10), guna mengadakan sosialisasi kegiatan FL2SN tingkat SD/MI 2018.
\'\'Ada sepuluh provinsi dengan jumlah literasi terendah, antara lain Bengkulu, Riau, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Kalimantah Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua dan Papua Barat. Salah satunya Bengkulu, yang keantusiasan kepesertaanya rendah. Dengan sosialisasi ini diharapkan peserta lomba literasi meningkat,\" ungkap Salah Seorang Staf Direktorat Pembinaan SD Setio Nugroho saat diwawancarai Bengkulu Ekspress kemarin (19/10).
Setio Nugroho berharap, setelah dilaksanakanya sosialisasi ini, masing-masing sekolah di daerah mampu mengirimkan karya literasi siswanya secara online untuk mengikuti lomba Fl2SN. Pemerintah daerah melalui Dinas Dikbud dan satuan pendidikan pun diminta lebih aktif dalam mengakses informasi Kemendikbud. Karena dalam FL2N ini para siswa akan terbiasa melakukan literasi, dan pemerintah pun memberikan apresiasi yang luar biasa. Selain hadiah beasiswa bagi pemenang, juga diberikan uang pembinaan bagi peserta.
FL2N 2018, kata Setio, digelar pada 27 Oktober mendatang. Para peserta dapat mengikuti lombanya dengan cara mendaftar langsung pada website Direktorat Sekolah Dasar. Semua siswa berpeluang mengikuti dan mendapatkan beasiswa karena penilaian langsung dilakukan tim pusat.
Kepala Bidang Hubungan Kerja Sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Herlina menuturkan, minimnya jumlah peserta literasi 2017. Disebabkan, minimnya sosialisasi dan informasi sehingga sekolah tidak banyak tahu.
\"Harapannya dengan sosialisasi ini anak-anak sudah mulai bisa membuat literasi sesuai bakatnya,\" ungkap Herlina.
Di Bengkulu, kata Herlina, literasi pembuatan cerpen dan puisi sudah cukup banyak. Terlebih sudah ada guru serta komunitas guru dalam membuat cerpen. Ia yakin dengan sosialisasi seperti ini nanti akan banyak siswa/siswi yang ikut berlomba.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikbud kota Bengkulu, Drs Zainal Azmi MTPd saat dikonfirmasi mengatakan, selama ini hanya beberapa sekolah saja yang mengetahui lomba literasi tersebut. Dengan pemberitahuan secara resmi ini, maka Zainal, meminta para guru pendamping siswa/siswi untuk melakukan pembinaan. Dengan begitu akan tumbuh anak yang suka menulis, membuat puisi dan pantun. Lomba seperti ini, justru mampu dijadikan ajang bagi daerah untuk menggali potensi budaya daerah, dan dapat dibukukan.
\"Kita merespon kegiatan ini, nanti guru pendamping agar memberikan pembinaan khusus bagi siswa/siswi berbakat,\" pintanya mengakhiri. (247)