CURUP, Bengkulu Ekspress - Menyikapi rencana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong yang hanya akan memberikan bahan seragam kepada siswa SD dan SMP di Rejang Lebong. Ketua DPRD Rejang Lebong, M Ali ST akan melakukan evaluasi terkait masalah tersebut.
\"Untuk pengadaan bahan seragam, nanti akan kita evaluasi setelah turunnya evaluasi dari Pak Gubernur,\" sampai Ali saat dikonfirmasi Kamis (4/10) kemarin.
Dijelaskan Ali, pengadaan bahan seragam tersebut akan mereka evaluasi ulang, lantaran saat pengajuan di Banggar DPRD Rejang Lebong disebutkan bahwa yang akan diberikan dalam bentuk seragam atau sudah siap pakai bukan dalam bentuk bahan.
Bahkan Ali mengaku tidak mengetahui bila ada perubahan seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong yang menyatakan bahwa bantuan seragam tersebut hanya diberikan dalam bentuk bahan.
Di sisi lain, Ali juga mengungkapkan bahwa bila nanti bantuan tersebut hanya dalam bentuk bahan seragam, kemudian untuk menjahitnya dikembalikan kepada orang tua. Tentunya akan memberatkan orang tua siswa, terlebih lagi menurut Ali tujuan dari bantuan seragam tersebut sendiri adalah untuk meringankan beban orang tua terkait dengan seragam siswanya.
\"Iya kalau orang tua yang memiliki uang, mereka bisa langsung menjahit, kalau mereka tidak memiliki uang, maka akan menjadi sia-sia,\" tegas Ali.
Oleh karena itu, menurut Ali bila nanti bantuan tersebut diberikan dalam bentuk bahan, tentunya ia menilai tidak pas, oleh karena itu saat dilakukannya pembahasan hasil evaluasi Gubernur Bengkulu atas APBD Perubahan Kabupaten Rejang Lebong maka akan menjadi bahan evaluasi pihaknya.
Untuk diketahui, dalam APBD Perubahan Kabupaten Rejang Lebong tahun 2018 ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong menggarkan dana sebesar Rp 13,4 miliar untuk pengadaan baju untuk sekitar 45 ribu siswa SD dan SMP yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
Namun karena waktu pengerjaan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, mengingat tahun 2018 tinggal menyisakan beberapa waktu lagi, sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif memberikan bantuan dalam bentuk bahan pakaian kepada para siswa. Kemudian siswa akan menjahit sendiri bahan yang diberikan tersebut.(251)