JAKARTA - Target laba Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun ini tidak tercapai. Berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Pemerintah (RKAP) 2012, Kementerian BUMN membidik laba hingga akhir tahun sebesar Rp 137 triliun.
Tetapi realisasinya diperkirakan hanya mencapai Rp 128,006 triliun, atau naik 10,69 persen jika dibandingkan 2011 sebesar Rp 115,641 triliun. \"Prognosa laba 2012 hanya tercapai Rp 92,84 persen dari target RKAP,‚\" kata Sekretaris Kementerian BUMN Wahyu Hidayat dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (28/12).
Laba BUMN tahun ini paling besar disumbang oleh perbankan pelat merah yang listing di bursa saham yaitu mencapai Rp 43,829 triliun. Angka ini naik dari pencapaian 2011 yang hanya Rp 34,270 triliun.
BUMN penyumbang laba terbesar kedua adalah perusahaan nonperbankan yang listing di bursa saham mencapai Rp 33,032 triliun. Angka ini naik dari pencapaian 2011 yang sebesar Rp 30,889 triliun.
Penyumbang terbesar lainnya adalah Pertamina dan PLN dengan total keduanya mencapai Rp 26,850 triliun. Namun angka ini hanya naik tipis dari laba 2011 yang mencapai Rp 28,386 triliun. Pasalnya, kinerja keuangan PLN tahun ini anjlok drastis.
Perusahaan listrik pelat merah ini hanya mampu meraup laba Rp 2,9 triliun dan turun dari 2011 yang mencapai Rp 7,1 triliun. Sedangkan laba Pertamina yaitu Rp 23,946 triliun naik dari 2011 yang hanya Rp 21,192 triliun.
Dari total 141 BUMN, 11 di antaranya mencatatkan kerugian pada 2012 dengan nilai mencapai Rp 1,49 triliun. \"Perusahaan-perusahaan yang rugi itu di antaranya PT Energy Management Indonesia, PT Industri Sandang Nusantara, PT Industri Soda Indonesia, Perum Film Nasional,\" kata Wahyu tanpa memberikan detailnya.
Nilai kerugian dan jumlah perusahaan yang rugi tahun ini sebetulnya lebih kecil dibanding 2011. Tahun lalu itu, ada 22 BUMN yang merugi dengan nilai kerugian sebesar Rp 3,54 triliun. Artinya, terjadi penurunan sekitar 42 persen. (dri)
BUMN Perbankan Sumbang Laba Terbesar
Sabtu 02-02-2013,21:55 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :