BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu mengaku harga pasar kopi di Luar Negeri cukup menggiurkan. Bahkan kopi asli Bengkulu dihargai hingga Rp 150 ribu per kilogram.Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengaku, pasar kopi di luar negeri cukup memberikan angin segar kepada petani kopi di Indonesia khususnya Bengkulu. Permintaan kopi yang cukup tinggi dari negara luar mampu mendongkrak perekonomian petani kopi di Bengkulu. Pasalnya kopi Bengkulu bisa dihargai mahal hingga ratusan ribu rupiah perkilogramnya.
\"Saya beberapa waktu yang lalu mengirim 500 packs kopi Bengkulu ke Swiss dan disana kopi sekilo dihargai 10 Swiss Franc,\" kata Endang, kemarin (29/8).
Seperti diketahui, 1 Swiss Franc jika dirupiahkan sekitar Rp 15.055. Artinya dengan menjual 1 kilo kopi bubuk asal Bengkulu maka akan mendapatkan uang sebesar Rp 150.550 jika di jual di Swiss.\"Itu merupakan kabar yang baik bagi petani kopi di Bengkulu untuk melakukan ekspor ke pasar luar,\" tutur Endang.
Bank Indonesia akan berusaha mendorong petani kopi di Bengkulu untuk melakukan ekspor. Salah satu hal yang akan dilakukan Bank Indonesia yaitu membentuk kelompok binaan dari petani kopi di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong.
\"Petani kopi di dua kabupaten itu akan kami bina bersamaan dengan pembinaan pembibitan sapi pedaging dan perah,\" ujar Endang.
Pembinaan petani kopi dan sapi pedaging serta perah akan saling disinergikan. Kotoran sapi nantinya akan digunakan untuk pupuk tanaman kopi. Setalah pembinaan berhasil, maka Bank Indonesia akan membantu ekspor kopi perdana untuk para petani tersebut.\"Untuk eskpor pertama akan kami bantu, pokoknya ekspor kopi harus berhasil,\" jelas Endang.
Kopi Bengkulu tersebut nantinya akan diekspor melalui Provinsi manapun baik Lampung ataupun Palembang menuju ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia dan Eropa. Agar kopi Bengkulu tetap dikenal, maka Bank Indonesia akan melakukan integrasi geografis dengan harapan walaupun kopi dipasarkan melalui provinsi lain, kopi tereebut tetap diakui dari Provinsi Bengkulu.\"Itu harapan kita bersama dan mulai September 2018 ini binaan petani kopi akan segera dimulai,\" tutupnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengaku, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BI. Pihaknya mendukung hal tersebut dan semoga petani kopi di Bengkulu bisa segera Go Internasional.\"Saya mengucapkan terimakasih kepada BI yang selalu hadir dan mendukung Bengkulu melalui kemajuan sektor perkebunan dan peternakan,\" tutupnya.(999)