Walikota menyatakan setuju Direktur PDAM diganti. Namun ia minta waktu untuk membicarakan persoalan tersebut kepada Baperjakat Pemkot.
\"Saya sangat berterimakasih atas pengawasan yang dilakukan oleh Puskaki, dan tuntutan ini akan saya respon, setelah ini saya langsung membahasnya bersama Baperjakat, karena saya tidak mau mengambil keputusan tanpa melibatkan Baperjakat,\" kata Helmi. Audiensi antara aktivitas Puskaki dan walikota berlangsung di ruang walikota yang diikuti pula oleh Asisten I Dra Rosmidar dan Kabag Humas, Suryawan Halusi MSi.
Dalam kesempatan itu, aktivis Puskaki mendesak agar walikota mencopot Direktur PDAM yang tidak dapat menyelesaikan masalah yang mendera PDAM, sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin buruk. Desakan ini cukup beralasan, yakni Ichsan Ramli sendiri telah menyandung status tersangka sejak pertengahan 2012 dalam kasus dugaan korupsi pengawadaan tawas yang ditangani oleh Polres Bengkulu.
Selain itu, pelayanan PDAM semakin buruk, seperti air sering mati dalam waktu yang cukup lama, kualitas air tidak layak untuk dikosumsi dan berbagai persoalan lainnya.
\"Kami minta walikota mencopot Direktur PDAM dan gantikan dengan pejabat yang setara dengan eselon II, karena kami menilai Direkturnya tidak mampu menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya,\" kata koordinator Puskaki, Melyan Sori SPdI.
Menurutnya, bila walikota tidak menggantikan Direktur PDAM tersebut dalam waktu dekat ini, maka perubahan di Kota Bengkulu yang menjadi jargon Helmi-Linda tidak akan pernah terwujud. Untuk itu, ia meminta kebijaksanaan walikota demi kepentingan ratusan ribu masyarakat Kota Bengkulu.
\"Kalau Direktur PDAM itu masih bertahan di jabatannya, jadi apa bedanya antara Walikota Helmi Hasan dengan Ahmad Kanedi, kecuali Direktur PDAM itu benar-benar mampu menjalankan tugasnya dan mampu mengatasi krisis air bersih di kota ini. Tapi kenyatannya jauh dari harapan masyarakat,\" sampainya.
Selain itu, Melyan juga mengungkapkan seringnya PDAM mati disebabkan oleh seringnya PLN mati. Untuk itu, ia meminta walikota memfasilitasi untuk membuat jalur khusus untuk PDAM. \"Kami rasa solusinya adalah dengan membuat jalur khusus, sehingga PDAM tidak terganggu mendistribusikan air ke pelanggan meskipun PLN dalam keadaan mati,\" sarannya.
Sementara itu, aktivis Puskaki lainnya, Sonny Taurus menyampaikan selain menggantikan Direktur PDAM dan membuat jalur khusus PLN, ia juga meminta agar Pemkot menuntaskan kebobrokan manajemen PDAM. Seperti bahan baku PDAM bersumber dari air yang telah tercemar, dan akan merugikan kota Bengkulu jika kondisi tersebut tetap dipertahankan oleh walikota.
\"Menurut kami ini sebuah ancaman besar bagi PDAM Kota Bengkulu, karena kami lihat lihat semua manajemennya sudah bobrok, ditambah lagi Direkturnya berstatus sebagai tersangka,\" ujarnya.
Sementara Walikota Helmi Hasan, mengatakan, memang sudah selayaknya Direktur PDAM Ichsan Ramli dicopot dari jabatannya agar fokus menghadapi kasus yang membelitnya. Sehingga tidak mengganggu manajemen PDAM.
\"Pokoknya nanti kita carikan dulu calon penggantinya, karena saya tidak mau penggantinya nanti malah lebih buruk dari Direktir PDAM saat ini. Untuk itu, kami butuh waktu untuk membahasnya dan menggantikan Direktur PDAM sesuai dengan mekanisme yang berlaku,\" terang Helmi.
Mengenai permintaan dibuatkan jalur khusus, Helmi mengaku ia belum berani memberikan keputusan. Karena hingga saat ini PLN Area Bengkulu masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Bengkulu karena PLN kekurangan gardu induk. \"Ide-ide yang kreatif ini akan saya tampung dulu, dan nanti akan kami bicarakan dengan pihak PL N bagaimana caranya agar listrik di bendungan PDAM tidak pernah mati sehingga distribusi tidak terganggu,\" tukasnya. (400)