Pawai yang dihelat SMAN 2 dengan tujuan memeriahkan pembukaan Mahoni Cup, besok (2/2) tercoreng oleh aksi nakal pelajar yang tidak bertanggung jawab. Pasalnya, saat pawai yang ditandai dengan penampilan drum band SMAN 2 tersebut melintas di sepanjang jalan Cendana, Sawah Lebar. Diduga ada pelajar nakal tersebut merusak mobil-mobil siswa SMAN 5 yang terparkir di sepanjang jalan tersebut. Aksi nakal tersebut menyebabkan dinding mobil-mobil tersebut mengalami beret memanjang dari dinding belakang hingga ke depan mobil.
‘’Tadi siswa SMAN 2 menggelar pawai. Saat tiba di depan SMAN 5, drumband mereka membuat beberapa atraksi. Diperkirakan, saat barisan pawai itu atraksi, ada siswa yang melakukan aksi perusakan tersebut. Ada beberapa siswa kami yang melihat kejadian tersebut. Hal inilah yang kemudian sempat menimbulkan ketegangan. Siswa SMAN 5 sempat keluar dan mencoba meminta pertanggung jawaban atas aksi perusakan tersebut. Namun kami dilarang oleh para guru untuk keluar dari gerbang sekolah,’’ ujar salah satu pengurus OSIS SMAN 5, Riyadus Solihin.
Keadaan ini sempat menimbulkan ketegangan, bahkan sekitar 10 polisi terlihat turun ke lokasi kejadian. Selain itu, kepala sekolah SMAN 5 dan SMAN 2 juga langsung turun mencoba menyelesaikan persoalan. Sementara siswa SMAN 2, diminta oleh pihak sekolahnya untuk segera kembali ke sekolahnya.
Beberapa siswa yang mobilnya mengalami beret memanjang terlihat marah. Diantaranya, Riski K siswa pindahan yang baru beberapa minggu menjadi siswa SMAN 5. Mobil yang dibawanya mengalami baret memanjang. Begitu juga dengan mobil Kijang Inova Hitam BD 41 NI, terlihat dinding kanan mobil tersebut juga mengalami beret halus memanjang.
‘’Kalau anak drum band kami yakin tidak akan melakukan hal tersebut. Kemungkinan ada pelajar nakal yang ikut pawai dan melakukan perbuatan tersebut. Kami perkirakan, hal itu dilakukan dengan menggunakan kunci motor, sambil berjalan, pelajar itu membuat lecet cat mobil. Perbuatan ini, mungkin Cuma iseng. Namun hal itu jelas merugikan siswa sekolah kami,’’ ujarnya. Hal serupa disampaikan Ratih, siswa Kelas 12 IPA2.
Siang kemarin, terlihat sekitar 10 anggota Satpol PP Kota Bengkulu berjaga di depan gerbang SMAN 5. Para guru SMAN 5, juga sempat memesankan kepada para siswanya, agar saat pulang untuk langsung pulang. hal ini dilakukan agar menghindari terjadinya bentrok yang tidak diinginkan, pasca ketegangan usai pawai SMAN 2 tersebut.(**)