Harga Hewan Kurban Naik Hingga 33 Persen

Senin 30-07-2018,10:40 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tiga pekan menjelang Idul Adha, harga hewan kurban di Bengkulu mulai menunjukkan kenaikan bervariasi antara 21 hingga 33 persen dibandingkan biasanya. Hasil tersebut berdasarkan laporan dari beberapa peternak di Kota Bengkulu.

Manager PT Sinar Rafflesia Jaya, Maryono mengaku, kenaikan harga tersebut disebabkan beberapa faktor. Pertama, karena adanya permintaan ternak yang meningkat dan serentak hampir di seluruh Provinsi khususnya di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.  Kedua, lantaran ternak kurban telah dipilih sesuai kriteria syariah Islam dan disiapkan secara khusus sebagai ternak kurban. Ketiga, adanya biaya transportasi tambahan dan biaya pemeliharaan di tempat-tempat penjualan ternak kurban.

\"Selain itu, pembeli juga tidak terlalu mempermasalahkan harga selama kriteria ternak kurban sesuai syariah Islam terpenuhi,\" ujar Maryono, kemarin (29/7).

Pihaknya mengaku kenaikan harga hewan kurban juga disebabkan oleh naiknya harga bibit sapi. Seperti diketahui harga satu ekor ternak sapi harus mengeluarkan biaya mencapai sekitar Rp 6 juta. Sehingga peternak yang biasa menjual hewan kurban jenis sapi seharga Rp11,5 jutaan tahun ini dijual dengan harga Rp14 jutaan per ekornya. \"Kenaikan harga sapi menjelang idul adha mencapai sekitar 21 persen,\" terang Maryono.

Kenaikan harga hewan kurban juga berpengaruh terhadap penurunan persediaan. Jika sebelumnya Maryono bisa menyediakan stok hewan kurban jenis sapi mencapai 500 ekor pada tahun ini hanya mampu memenuhi persediaan sebesar 130 ekor.

\"Kini modal untuk beli bibitnya memang naik drastis. Belum lagi biaya pakan serta perawatannya yang juga mahal, jadi wajar kalau harga jualnya naik,\" tutup Maryono.

Selain sapi, harga hewan kurban jenis kambing juga sudah mulai merangkak naik. Bahkan salah seorang penjual sekaligus peternak kambing yang berada dikawasan Pasar Kambing Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu, Beni mengaku, harga dagangannya telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari Rp 1,5 juta merangkak naik menjadi Rp 2 juta hingga Rp. 4 juta tergantung bentuk fisik dan kualitas hewan. \"Rata-rata kenaikan harga kambing mencapai 33 Persen,\" kata Beni.

Meskipun mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun hingga saat ini belum ada pembeli yang berniat membeli dagangannya. Dirinya mengaku pasar mulai bergairah H-3 sebelum hari raya idul Adha. \"Pembeli mulai banyak itu kita perkirakan sekitar H-3 sebelum lebaran, dan itu bisa mencapai 50 ekor kambing lebih dalam satu hari,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait