KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kepahiang belum berjalan merata untuk seluruh dearah Kabupaten Kepahiang. Kondisi tersebut tergambar dalam reses penyerapan aspirasi masyarakat atau reses di masa sidang kedua oleh anggota DPRD Kabupaten Kepahiang yang turun ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing untuk menyerap usulan masyarakat.
Waka I DPRD Kepahiang, Andrian Defandra SE mengakui, jika Dapil tiga meliputi Kecamatan Seberang Musi, Tebat Karai, Bermani Ilir dan Muara Kemumu. Keluhan atau usulan warga masih seputar pembangunan infrastruktur jalan poros kecamatan.
\"Inilah yang mengharuskan Bupati dan DPRD Kabupaten Kepahiang melihat realitas di lapangan, jika infrastruktur di Dapil 3 masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain. Coba dilihat di kecamatan lainnya mereka secara umum jalannya sudah bagus,\" kata Andrian.
Ia mengatakan, selama 14 tahun Kepahiang menjadi daerah otonomi atau memisahkan diri dari Kabupaten Rejang Lebong, belum ada pemerataan pembangunan. Sehingga perbedaan kondisi jalan antaranya kecamatan di dapil III dengan kecamatan didapil II dan I sangat mencolok.
\"Bupati dan DPRD harus melihat bahwa pemilihan tiga banyak belum tersentuh pembangunan. Bukan maksud menyampingkan kecamatan lain, jalan poros kecamatan disana sudah bagus. Kalau di Seberang Musi coba lihat jalan porosnya bagiamana keadaannya,\" kata Aan.
Dalam reses anggota DPRD Dapil III, warga yang hadir mempertanyakan pembangunan jalan provinsi Tebat Monok Simpang Wain Embung Ijuk, jalan Lingkar Tebat Laut - Talang Wasim oleh pemerintah daerah, pembangunan balai Desa Sungai Jerni dan pembukaan fasilitas jalan menuju objek wisata Air Terjun Temedak dan Hutan Vinus Desa Bayung. \"Reses dimasa sidang kedua ini nanti hasilnya akan dimasukan dala KUAPPAS 2019, untuk daerah pemilihan III yang dapat diperjuangkan dalam KUAPPAS sementara ini jalan lingkar Tebat Laut- Talang Wasim,\" tutur Aan.
Sementara untuk jalan menuju objek wisata Air Terjun Temedak dan hutan Vinus Bayung masih menunggu Perda Ripar. \"Wisata Temedak dan Hutan Vinus Bayung itu, nanti tergantung Perda Ripar sekarang, apakah masuk dalam rencana induk pembangunan pariwisata atau tidak. Kalau masuk tentunya akan mudah untuk menganggarkannya,\" kata Andrian. (320)