BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Keberangkatan dua orang jamaah calon haji (JCH) Bengkulu, terpaksa ditunda dan batal diberangkatkan tahun ini. Karena kondisi kesehatan dan tidak laik terbang. Dua JCH tersebut Buyung Amran Laher warga Desa Padang Petron, Kabupaten Kaur dan Fetrizal Bobby Heryunda (42) warga Jalan Appan Bachsin Manna, kabupaten Bengkulu Selatan.
\"Buyung Amran Laher, subuh tadi pulang dari rumah sakit atas permintaan sendiri sesuai permintaan keluarga. Sementara Fetrizal Bobby Heryunda, tidak masuk embarkasi tetapi oleh tim kesehatan Bengkulu Selatan diinfokan dalam kondisi sakit, tidak ikut berangkat bersama rombongan jamaah Bengkulu Selatan,\" ungkap Tim Medis KKP Dr Harmonagan Parhusip kepada Bengkulu Ekspress.
JCH Amran (71) nomor porsi haji 700030618, nomor manifest 324 warga desa Padang Petron, kabupaten Kaur. Jamaah yang tergabung dalam kloter 7 PDG itu sebelumnya bersama-sama jamaah lainnya berada di asrama Embarkasi Haji Antara Bengkulu.
Saat pemeriksaan kesehatan ia didiagnosa Infark Cerebri dan harus mendapatkan penaganan medis akhirnya pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan merujuk ke RSUD M. Yunus.
Sementara, Fetrizal Bobby Heryunda (42) warga jalan Appan Bachsin Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 8, dengan nomor porsi haji 700024950 dan nomor manifest 235, juga menunda keberangkatannya.
Seperti diketahui, berdasarkan layanan kesehatan tim KKP, 50 persen jamaah asal Bengkulu beresiko tinggi terkena lima besar penyakit, yaitu Hipertensi, Diabetes Melitus (DM), HIpercholesterol, Myalgia, Gastritis. Ia berulang kali melakukan edukasi terhadap JCH, supaya menggunakan KIT kesehatan yang telah dibagikan dari kementerian kesehatan selama di tanah suci.
Perangkat itu sangat penting untuk meminimalisir terjadinya dehidrasi, ditambah banyak konsumsi air mineral dan buah-buahan. Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Drs H Bustasar MS MPd melalui Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah H Ramlan Karim MHI diamini Kasubag Informasi H Rolly Gunawan MHi saat dikonfirmasi Bengkulu Ekspress membenarkan jika kedua jamaah yang tergabung di kloter 7 dan satu jamaah di kloter 8 menunda keberangkatannya.
Penundaan ini menyebabkan berkurangnya jumlah jamaah Provinsi Bengkulu, untuk diberangkatkan ke tanah suci. Penundaan itu setelah adanya laporan tim KKP adanya jamaah yang di rujuk ke rumah sakit M Yunus dan dinyatakan tidak laik terbang.
\"Keluarga jamaah telah menyatakan menunda keberangkatan dan tadi sudah mengembalian uang living cost ke panitia,\" ungkapnya.
Dikatakannya, jamaah yang dirujuk ke RSUD Yunus seluruhnya biaya perawatanya menjadi tanggung jawab Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tenaga kesehatan. (247)