Enggano Krisis BBM

Rabu 18-07-2018,11:00 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Sejak pertengahan Juni 2018 lalu, masyarakat di Pulau Enggano Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM). BBM kosong, baik di stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) maupun di tingkat pengecer.

Camat Enggano, Marlansius SSos mengatakan, Pulau Enggano mengalami kelangkaan BBM di tingkat SPBU sejak 18 Juni 2018 atau sebulan terakhir, sedangkan kelangkaan di tingkat pengecer mulai terjadi pada 25 Juni dan hingga saat ini belum ada penambahan pasokan dari Pertamina Bengkulu.

\"Sejak awal Juli sampai saat ini BBM habis total di peredaran,\" kata Marlan, kemarin (17/7).

Kekosongan BBM di pulau terluar itu diakibatkan terhentinya pelayaran Kapal Feri Pulo Tello yang selama ini menjadi satu-satunya transportasi yang mengangkut BBM ke Enggano. Pelayaran terakhir Kapal Feri dari Kota Bengkulu menuju Pulau Enggano pada 5 Juli 2018 dan hingga saat ini belum ada pelayaran lagi dengan alasan cuaca buruk.

\"Kami mengharapkan pemerintah mencari solusi untuk membawa BBM ke Enggano, karena saat ini 80 persen aktivitas masyarakat, sekolah dan perkantoran sudah lumpuh,\" kata Marlan.

Sementara itu, Manajer Komunikasi Pertamina Sumbagsel, Hermansyah Y Nasroen mengatakan, persedian BBM di Bengkulu sangat banyak, namun kondisi cuaca tidak memungkinkan kapal berangkat ke Enggano. \"Selama ini yang mengangkut BBM ke Pulau Enggano hanya KMP Pulo Tello. Jadi kami akan minta Dishub Provinsi Bengkulu untuk bantu mengirimkan angkutan BBM kalau kondisi cuaca sudah normal,\" tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Ir Bambang Budi Djatmiko mengatakan, pasokan BBM sudah disiapkan dan direncanakan berangkat ke Enggano, kemarin (17/7) sore. \"Kalau tidak ada halangan cuaca, direncanakan hari ini Kapal Feri akan membawa BBM ke Enggano,\" kata Budi.

Menurutnya, pelayaran kapal motor penumpang (KMP) yang juga dikhususkan membawa BBM ke Enggano tersebut sangat bergantung pada kondisi cuaca di perairan Samudera Hindia. Karena beberapa hari terakhir kondisi cuaca tidak memungkinkan kapal berlayar karena gelombang tinggi.\"Kami harap kondisi cuaca bisa mendukung sehingga BBM bisa segera dikirim,\" tukasnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait