INGGRIS memang terlihat lebih ideal daripada Kroasia untuk menantang Prancis di laga final. Namun, asumsi tersebut akan patah bila melihat pola permainan yang diusung Kroasia. Ya, taktik Vatreni sangat mirip dengan Les Bleus dengan muara di lini tengah mereka yang powerful.
Strategi utama yang diusung sama-sama 4-2-3-1. Prancis dengan dua gelandang tenaga kuda mereka Paul Pogba dan Ngolo Kante. Sedangkan Blaise Matuidi yang berposisi gelandang kiri bisa fleksibel berganti posisi jadi gelandang tengah bila strategi berganti ke 4-3-3. Sedangkan di Kroasia ada Marcelo Brozovic, dan Ivan Rakitic. Free role diemban kapten Luka Modric.
Kesamaan lainnya, Olivier Giroud dan Mario Mandzukic juga tidak jarang menyulap diri mereka untuk menerapkan false nine. Agresivitas dua fullback Prancis Benjamin Pavard dan Lucas Hernandez saat membantu serangan juga disamai Sime Vrsaljko dan Ivan Strinic.
Meski begitu, ada satu perbedaan yang menjadi kartu as masing-masing. Yakni, keberadaan Antoine Griezmann dan Blaise Matuidi yang liar. Grizzi dibiarkan mengeksplor semua sisi penyerangan. Sedangkan Matuidi bisa menjelajah semua lini tengah. Untuk Kroasia, senjata rahasia mereka ada di dua winger Ivan Perisic dan Ante Rebic. Meski tidak seeksplosif Griezmann dan Mbappe, keduanya memiliki kemampuan bagus membaca permainan dan mencari posisi tepat di kotak penalti lawan. (io)