AIR NIPIS, Bengkulu Ekspress – Turnamen Sepak Bola Air Nipis Cup yang digelar di lapangan Sepak Bola Suka Negeri, Air Nipis berakhir ricuh. Pasalnya, adanya supporter dari salah satu tim kesebelasan yang bertanding tidak terima keputusan wasit. Akibatnya salah satu warga mengalami luka.Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui Kapolsek Seginim, AKP Thabroni SH membenarkan adanya kericuhan tersebut. Thabroni mengatakan kericuhan tersebut terjadi, Sabtu (7/7) sekitar pukul 17.00 WIB di lapangan Sepak Bola, Suka Negeri, Air Nipis.
Adapun kronologis kejadian berawal berawal saat itu sedang digelar pertandingan sepeda bola antara VS Polres Kaur dengan PS Kedurang. Pada saat itu skor masih 0:0. Namun perjalanan pertandingan panas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kartu yang dikeluarkan wasit.
Adapun wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Dadi warga Desa Suka Negeri, Air Nipis. Kartu kuning yang dikeluarkannya untuk PS kedurang 4 kartu. Lalu dipenghujung babak pertama, sepertinya ada pelanggaran di kotak Pinalti PS Kedurang. Kemudian wasit meniup peluit dan menghadiahkan tendangan Pinalti kepada PS Polres Kaur. Kemudian penendang dari PS kaur berhasil menjebloskan bola ke gawang PS Kedurang, sehingga skor berubah menjadi 1:0 untuk kemenangan PS Polres Kaur.
Kemudian setelah babak pertama berakhir, wasit diprotes oleh pemain PS Kedurang di tengah lapangan. Saat pemain sedang melayangkan protes ke wasit, tiba-tiba ada supporter dari PS kedurang yang masuk ke lapangan dan teriak-teriak menyalahkan wasit. Seketika itu juga, puluhan warga kedurang yang diperkirakan berjumlah sekitar 50 orang masuk ke lapangan. Seketika itu juga warga Suka Negeri juga masuk ke lapangan. Mereka berusaha mengamankan wasit dari luapan emosi warga kedurang.
“Keributan tersebut berlangsung sekitar 10 menit, beruntung aparat cepat tiba sehingga situasi langsung diamankan,” ujar Kapolsek.
Dijelaskan Kapolsek, kericuhan tersebut sempat memanas, sebab ada salah satu warga Desa Suka Negeri, Air Nipis atas nama Masrin (45) mengalami luka dibagian kepala. Hal ini diduga karena benturan benda tumpul. Saat kejadian, korban sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit Asyifa. Beruntung, kondisinya tidak parah dan saat ini korban sudah sehat kembali.
Ditenggarai karena adanya salah satu warga Desa Suka Negeri mengalami luka di bagian kepala, saat itu warga Suka Negeri semakin ramai turun ke lapangan. Akibatnya warga kedurang lari ke rumah-rumah warga untuk menyelamatkan diri. Hingga akhirnya, anggota Mapolsek Seginim dibantu anggota Polres BS turun ke lapangan. Lalu pihak-pihak yang berkepentinagn dipanggil. Lalu dilakukan mediasi. Hingga akhirnya mereka sepakat damai dan warga kedurang bisa pulang ke rumah mereka.
“Alhamdulillah mereka sudah kami mediasi dan saat ini sudah berdamai,” imbuh Thabroni.
Camat Kecamatan Air Nipis, Amran S Sos mengatakan, paska keributan tersebut, saat ini kondisi di desa sudah aman dan terkendali. Dirinya sudah mengumpulkan seluruh kades dalam wilayah Kecamatan Air Nipis. Hingga akhirnya disepakati, untuk sementara turnamen dihentikan. “Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan paska kericuhan, untuk sementara waktu turnamen dihentikan, ” ujar Amran. (369)