Bocah Tewas Tenggelam

Rabu 20-06-2018,10:00 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

KEDURANG ILIR BENGKULU SELATAN, Bengkulu Ekspress – Sungai Kedurang kembali menelan korban jiwa. Kali ini korbannya, Alfin Dwi Saputra (10), murid kelas 4 Madrasyah Ibtida’ah Maria Affan, Kota Manna. Bocah malang yang tinggal bersama orang tuanya di jalan Al Munawar, Kelurahan Padang Kapuk, Kota Manna, tewas Sabtu (16/6) sekitar pukul 13.15 WIB di Muara sungai Air Kedurang, Kedurang Ilir.

Hermanadi (38), warga Desa Tanjung Aur, Bunga Mas mengatakan, peristiwa naas tersebut terjadi berawal, Sabtu siang, korban bersama ayahnya pergi berlibur usai merayakan hari raya Idul Fitri ke muara Kedurang. Pasalnya, setiap tahun muara kedurang selalu ramai dikunjungi warga. Setibanya di muara Kedurang, korban bersama ayahnya kemudian mandi. Saat itu keduanya asyik mandi. Saat itulah, diduga ayahnya kurang memperhatikan anaknya yang sedang asyik mandi. Lalu, saat menyadari anaknya tidak ada disampingnya, ayahnya langsung memanggil – manggil nama korban.

Namun setelah beberapa lama dipanggil, korban tidak juga menyahut. Kemudian saat itu, secara kebetulan ada sekitar 10 orang warga sedang berada di muara sungai kedurang. Kemudian mengetahui ayahnya sedang mencari korban, warga juga ikut mencari. Kemudian mereka secara berdekatan menyisiri sungai Kedurang, hingga akhirnya korban ditemukan terendam di dasar sungai kedurang dengan kedalaman sekitar 2 meter. Saat ditemukan korban sudah tidak sadarkan diri, lalu dibawa ke rumah sakit.

“Korban kami temukan di dasar sungai Kedurang dengan kedalaman 2 meter dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri, lalu dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui Kapolsek Kedurang, Ipda Anandya Marco Diaz membenarkan adanya kejadian tersebut. Mendengar adanya kejadian itu, dirinya mengerahkan anak buahnya ke muara Kedurang mencari keberadaan korban. Hanya saja, meskipun dokter rumah sakit sudah berusaha memberikan pertolongan, namun nyawa korban tetap tidak bisa tertolong, korban meninggal dunia.

“Jenazah korban sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat, dengan kejadian ini saya imbau warga agar berhati-hati saat mandi di muara kedurang, agar ke depan tidak ada lagi warga yang tenggelam saat mandi,” ujar Marco sapaan akrab Kapolsek kedurang ini

Sementara itu, Putli (40) warga Desa Gedung Agung, Pino usai merayakan hari raya Idul Fitri 1439 H harus mendekam dalam sel tahanan Mapolsek Pino. Pasalnya, dirinya menjadi pelaku penganiayaan terhadap tetangganya sendiri, Deby Koga Jelita (25). Atas penganiayaan itu, menyebabkan korban harus dirawat di RSUD Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna Bengkulu Selatan (BS). Putli dibekuk, Senin (18/6) pagi di rumahnya.

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Enggarsah Alimbaldi SH SIK didampingi Kanit Pidum, Ipda Sukamto mengatakan, pelaku dibekuk setelah pihaknya mendapat laporan dari korban.

Adapun kronologis kejadian berawal, saat itu, Minggu (17/6) sekitar pukul 23.00 WIB di jalan Raya Desa Gedung Agung. Korban denga mengendarai sepeda motornya dengan membonceng anaknya dihentikan ditengah jalan oleh pelaku. Pelaku memperlihatkan senjata tajam ke arah korban bahkan sempat mengancam hendak membunuh korban. Bahkan saat itu pelaku sempat menikam korban dengan senjata tajamnya, hingga melukai tubuh korban hingga 3 liang. Lalu korban dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya. “Saat ini pelaku sudah kami bekuk untuk diproses lebih lanjut,” ujar Sukamto. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait