Kumpulkan Forkopimda, Gubernur Helmi Bahas Antisipasi Hadapi Potensi Bencana di Bengkulu
Gubernur Helmi Bahas Antisipasi Hadapi Potensi Bencana di Bengkulu-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar rapat koordinasi (Rakor) Forkopimda sebagai persiapan menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sekaligus membahas langkah antisipasi menghadapi potensi bencana di sejumlah wilayah.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan bahwa Rakor ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden dan Menteri Dalam Negeri agar seluruh unsur Forkopimda, baik provinsi maupun kabupaten/kota serta instansi vertikal, memperkuat konsolidasi dan kekompakan.
"Ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden dan Mendagri agar Forkopimda terus meningkatkan konsolidasi dan kekompakan. Terutama menghadapi bencana, kalau kompak insyaAllah tidak sulit," ujar Helmi.
BACA JUGA:Donasi Bengkulu Untuk Bencana di Sumatera Tembus Rp4,3 M
BACA JUGA:Laku Rp45 Juta, Barang Rhoma Irama Dibeli Gubernur, Wagub Hingga Walikota
Terkait kesiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Helmi menjelaskan bahwa BMKG telah memberikan peringatan potensi bencana di beberapa daerah seperti Kepahiang, Lebong, dan Rejang Lebong.
Peringatan tersebut bukan untuk membuat masyarakat cemas, namun sebagai langkah peningkatan kewaspadaan.
"Kita sudah mendengar peringatan BMKG tentang potensi bencana di Kepahiang, Lebong, dan Rejang Lebong. Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan. Nanti akan kita sampaikan juga kepada bupati di daerah-daerah tersebut," kata Helmi.
Ia menegaskan bahwa penanganan risiko bencana memerlukan tindakan konkret, bukan hanya aturan di atas kertas.
"Tolong lakukan tindakan. Konflik bencana itu tidak cukup hanya surat edaran. Normalisasi drainase, saluran, dan sebagainya harus benar-benar diperhatikan, karena jika tidak, itu menjadi penyebab utama banjir," tegasnya.
Helmi juga menyoroti persoalan perubahan fungsi lahan yang berpotensi meningkatkan risiko longsor.
Di titik-titik tertentu di Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong, lahan yang tadinya ditumbuhi pohon berubah menjadi sawit.
Dalam Rakor tersebut, Helmi turut juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan layanan kesehatan selama masa Nataru, termasuk memastikan seluruh fasilitas kesehatan melayani pasien tanpa pengecualian.
"Setiap rumah sakit, puskesmas, ambulans harus siaga. Tidak boleh menolak pasien apa pun alasannya. Saya sudah ingatkan Dinas Kesehatan dan seluruh rumah sakit untuk tidak menolak pasien," pungkasnya..
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

