Pemkot Bengkulu Andalkan Potensi Mall untuk Tingkatkan PAD di Tengah Badai Efisiensi

BENGKULUEKSPRESS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini diterapkan. 

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan menggali potensi dari sektor pusat perbelanjaan atau mall di wilayah kota.

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi didampingi Pj Sekda Tony Elfian memimpin langsung rapat pembahasan Perjanjian Kerja Sama Pekerjaan Pembangunan, Pengelolaan, dan Penyerahan Kembali Resort Pantai Panjang Bengkulu (BIM/Bencoolen Mall) bersama para stakeholder terkait. Rapat berlangsung di Ruang Hidayah II, Kantor Walikota Bengkulu, Jumat (31/11).

Dalam rapat tersebut, berbagai potensi yang dapat mendongkrak PAD melalui aktivitas pusat perbelanjaan menjadi fokus pembahasan. Pemerintah menilai, aktivitas ekonomi di mall memiliki kontribusi signifikan terhadap perputaran ekonomi lokal dan peningkatan penerimaan daerah.

“Di tengah efisiensi ini, kita (pemerintah) terus berupaya meningkatkan pendapatan. Ada potensi yang kita lihat di BIM/Bencoolen Mall. Mudah-mudahan ini segera terealisasi dalam waktu dekat,” ujar Pj Sekda Tony Elfian.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Dorong Penguatan Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Lewat FGD

BACA JUGA: Debt Collector Dibacok Bos Ayam Lantaran Hendak Narik Mobil di Pinggir Jalan

Pemkot Bengkulu berencana mengoptimalkan berbagai sumber pendapatan yang terkait dengan operasional pusat perbelanjaan, seperti pajak daerah, retribusi parkir, serta potensi ekonomi lainnya yang timbul dari kegiatan perdagangan di mall.

Secara keseluruhan, sektor pusat perbelanjaan dinilai mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Pemerintah daerah kini fokus pada optimalisasi seluruh komponen pajak dan retribusi yang berhubungan langsung dengan aktivitas tersebut, guna memperkuat kemandirian fiskal daerah.

Melalui langkah ini, Pemkot Bengkulu berharap peningkatan PAD dapat mendukung pembiayaan berbagai program pembangunan lokal tanpa terlalu bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat.

Sumber: