NHK GP Prime, Helm Full Face dengan Segudang Fitur Keselamatan Maksimum

NHK GP Prime, Helm Full Face dengan Segudang Fitur Keselamatan Maksimum

NHK menyediakan Intercom Bluetooth Support kepada GP Prime.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - NHK Indonesia remi merilis GP Prime. Helm tipe full face baru ini masuk dalam kategori kelas menengah. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 857 ribu sampai Rp 1,050 juta, tergantung pilihan grafis. Terbuat dari bahan Advanced Thermo Polymer dan memiliki sedugang fitur. Tapi, seberapa relevan saat digunakan sehari-hari. Berikut ulasan dari kami.

BACA JUGA:Harga Mulai Rp270 Ribuan! GM Tawarkan Helm untuk Gen Z dan Hijaber

Sebelum membahas lebih jauh, izinkan kami untuk memberikan informasi sedikit mengenai fitur apa saja yang dibawanya. Pertama, helm ini dilengkapi dengan sistem ventilasi udara 4D Cooling Air Vent System. Memiliki cukup banyak ventilasi, antara lain top vent, top side vent, dan front vent dengan tiga mode setelan.

Menariknya, GP Prime mengadopsi double visor, untuk berkendara di siang hari agar pandangan tidak silau ketika terkena sinar matahari. Cara mengoperasikan tinggal pindahkan tuas di ujung visor. Lalu sudah mengadopsi quick visor release, memudahkan para pemilik untuk mengganti kaca helm.

BACA JUGA:Produksi Vespa Batik Disetop Piaggio Indonesia

Selanjutnya sudah flat visor. Komponen yang cukup mendukung kala dipakai harian maupun touring. Dilengkapi pula dengan lensa anti kabut Pinlock 70, bisa mencegah munculnya kabut atau embun pada visor helm. Shell GP Prime juga didesain untuk mendukung sistem komunikasi elektronik intercom Bluetooth.

Di segi keamanan, helm kelas menengah ini sudah mengadopsi fitur Emergency Release System (ERS). Sistem pengunciannya menggunakan micromatic buckel strap. Dan telah didukung dengan Eye Glasses Fit, sangat bermanfaat bagi rider berkacamata.

BACA JUGA:Peugeot Motocycles Tawarkan Skutik Django Model Limited Edition

Pertama kali melihat GP Prime, kami sedikit tercengang. Ya, shell yang dipakai dimensinya cukup besar. Lantaran pihaknya hanya memakai satu jenis batok dengan dua ukuran inner. Kalau secara estetika, ketika digunakan bakal terlihat ‘bagol’. Khususnya bagi pemakai yang memiliki badan kecil. Mungkin kalau rider berbadan besar bisa selaras.


Meski begitu, GP Prime diciptakan dengan desain yang mengikuti perkembangan zaman. Modelnya sporty, elegan dan tentu aerodinamis. Terbuat dari bahan Advanced Thermo Polymer, untuk menunjang kenyamanan penggunanya. Dilengkapi dengan sistem lapisan dalam yang nyaman. Lapisan busa pakai bahan halus dan tebal, untuk mengurangi kebisingan. Komponen bagian dalam atau interior liner juga mudah dilepas agar gampang dicuci.

BACA JUGA:All New Royal Enfield Bullet 350 Siap Menggoda Penggemar Otomotif

Secara tampilan, dirinya punya siluet mirip dengan GP R Tech. Walau demikian, dirinya bukan dikhususkan untuk penggunaan balap. Model ini lebih ditekankan untuk penggunaan harian dan touring. Makanya, terdapat banyak ventilasi udara. Dipasangkan di atas, bawah dagu hingga belakang.

Ventilasi atas di tiap sisi (kiri-kanan) boleh dibilang mirip punya saudaranya yang khusus balap. Beda skala dan bentuk saja, ia lebih panjang. Di atas visor bagian tengah juga disematkan lubang udara atau top vent air intake. Piranti itu ditujukan untuk mengoptimalkan udara yang masuk ke dalam helm. Sementara ventilasi belakang ada tuas di bawah spoiler. Modelnya geser kiri dan kanan. Dan sepertinya bisa gunakan spoiler 3D yang sekarang banyak digunakan para pecinta helm.

BACA JUGA:Benelii Keeway TX Series, Sasar Bikers Pecinta Motor Off-Road

Saat pertama kali fitting, bagian pipi dan dahi terasa ketat, bikin tak nyaman. Padahal kalau mengacu pada ukuran lingkar kepala, kami menggunakan size S (55-56 cm). Alhasil, tukar dengan naik satu step. Yes, ini baru pas. Hal ini bisa saja terjadi bagi siapa saja, pasalnya sturktur kepala setiap orang berbeda-beda. Maka itu, jika membeli sebuah helm, baiknya datang ke toko/penjual dan mencoba langsung.

Ketika kami gunakan, busa dalam yang empuk langsung terasa. Sangat membantu dalam hal kenyamanan. Struktur kepala dibungkus dengan baik, baik crown pads maupun cheek pads. Menariknya, ada tambahan busa di sektor atas, terasa di ujung kepala. Ujung tengkorak belakang dekat leher juga tersimpan rapi, hanya ada gap seukuran jari kelingking.


Sesuai dengan data, bobot GP Prime mencapai 1.650 gram. Terbayang bila dipakai harian, leher bisa mudah lelah. Padahal kompetitor terdekat berada di 1.450 ± 50 gram. Tapi, setelah kami mencobanya selama satu minggu, berat berdasar angka itu seakan tak berarti. Ya, karena pabrikan cukup pintar meracik bagian interior linner. Para penggunanya benar-benar dimanjakan di sektor itu, walau tergolong berat untuk ukuran helm daily use.

Tak hanya interior linner, fitur ventilasi yang disematkan juga turut menunjang kenyamanan. Model 4D Cooling Air System sungguh bermanfaat. Pergantian sirkulasi udara cukup optimal pada saat berkendara. Untuk bagian atas, pendistribusian angin ke area dahi dan atas kepala cukup terasa. Boleh dibilang, hembusan yang masuk ketika sudah berada di kecepatan 40 kpj. Vent belakang juga cukup membantu kami, tidak bikin pengab. Paling menarik lubang udara di bagian bawah dagu. Punya tiga mekanisme, buka setengah, besar dan tutup sepenuhnya. Bila dibuka keseluruhan, terpaan angin ke bagian wajah sangat terasa. Adem!

BACA JUGA:Cukup 3 Bahan Alami, Ketiak Hitam Kembali Cerah, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: