Pemkot Bengkulu Apresiasi KKT Gelar Tabuh Dhol Ibarat Malam Tabut Menjara
Pemkot Bengkulu Apresiasi KKT Gelar Tabuh Dhol Ibarat Malam Tabut Menjara-IST-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Tony Elfian, menghadiri kegiatan Tabuh Dhol Ibarat Malam Tabut Menjara yang digelar oleh Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) di pelataran Benteng Marlborough, tepatnya di depan Tugu Pers, Kota Bengkulu, Sabtu malam (13/12/2025).
Kegiatan budaya tersebut turut dihadiri perwakilan Polda Bengkulu, Kodim 0407/Kota Bengkulu, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Wilayah VII Bengkulu–Lampung, Ketua KKT Syiafril, serta sejumlah pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu.
Dalam sambutannya, Tony Elfian menyampaikan apresiasi Pemerintah Kota Bengkulu atas terselenggaranya kegiatan Tabuh Dhol yang dinilai sebagai bagian penting dari upaya melestarikan nilai-nilai budaya khas Bengkulu, khususnya tradisi Tabut yang telah menjadi identitas daerah.
“Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan Tabuh Dhol ini sebagai bentuk pelestarian budaya Bengkulu. Saya sendiri sejak kecil tinggal di Bengkulu, tepatnya di daerah Kebun Ros. Dulu Tabut ini hanya kumpul-kumpul semata, sekarang berkembang menjadi festival besar,” ujar Tony.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Kerukunan Tabut serta seluruh pihak yang selama ini konsisten menjaga dan mengembangkan tradisi Tabut agar tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat.
“Kami Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih dan apresiasi. Semoga kegiatan ini dapat terus berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa saat ini aktivitas menabuh alat musik tradisional dhol tidak lagi dibatasi hanya pada bulan Muharram. Pemerintah, kata dia, telah memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk menabuh dhol kapan saja dan di mana saja, dengan tetap memperhatikan norma serta ketertiban umum.
“Sekarang menabuh alat musik dhol boleh kapan saja, tidak hanya di bulan Muharram. Yang penting jangan saat orang sedang adzan. Menabuh dhol sudah dibebaskan, boleh kapan saja dan di mana saja,” jelasnya.
Pemerintah Kota Bengkulu juga telah menyiapkan sejumlah lokasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan budaya, seperti kawasan pantai, pasar Bengkulu, hingga area depan pabrik es.
“Harapan kami kepada anak-anak muda, silakan tempat-tempat itu digunakan. Kita ingin mendengar bunyi dhol tidak hanya pada saat-saat tertentu saja, tetapi bisa ditabuh oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja,” tutup Tony.
Kegiatan Tabuh Dhol ini menjadi simbol kuat komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat adat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Bengkulu agar tetap dikenal dan diwariskan kepada generasi mendatang. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

