Server Mati, UNBK Molor
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Selasa 24-04-2018,12:18 WIB
Prof Sudarwan: Harusnya Sudah Diantisipasi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sederajat di Provinsi Bengkulu mengalami banyak kendala. Gangguan dialami merata semua sekolah penyelenggara UNBK di setiap kabupaten dan kota. (Lihat Grafis). Sehingga menyebabkan
Salah satunya menggunakan tethering, yaitu mengkoneksikan internet antara smartphone atau perangkat mobile dengan koneksi 3G ke perangkat lain.
Cara ini dilakukan ratusan siswa yang melaksanakan Ujian dengan menumpang di SMKN 1 Arga Makmur. \"Ini solusi yang kita lakukan, agar siswa/siswi bisa melaksanakan UNBK. Penggunaan tethering hanya digunakan untuk mengunduh token yang hanya terdiri lima digit saja. Dan bukan untuk mengunduh soal, \" tegasnya.
Proktor SMPN 2 Kota Bengkulu, Aprianti Weda Densi juga menjelaskan pelaksanaan UNBK di sekolahnya sempat molor. Hal ini dikarenakan tidak terkoneksinya ke jaringan UNBK Puspendik Kemdikbud.
Ini menyebabkan peserta tidak bisa mendapatkan token untuk bisa masuk melihat soal UNBK.
\"Kurang lebih 30 menit siswa siswi harus menunggu, dan pihak sekolah memotivasi siswa agar kosentrasinya tidak terganggu,\" katanya.
Mati Lampu
Pelaksanaan hari pertama Ujiana Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Seluma juga mengalami gangguan. Menjelang UNBK justru mengalami pemadaman listrik. “Molornya pelaksanaan UNBK ini serentak keseluruhannya sehingga berdampak dengan molornya waktu pelaksanaan UNBK sendiri, ” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Seluma Muksir Ibrahim, S.Pd, kepada wartawan saat sidak di SMPN 5.
Muksir mengeluhkan pemadaman listrik dilakukan Perusahaan Listrik Negara(PLN) saat pelaksanaan UNBK ini. Sehingga menghambat jalannya pelaksanaan sehingga membutuhkan waktu lagi untuk membuka akses dan menyambungkan ke Server pusat tersebut.
“Dalam kerjasama yang sudah dilakukan seharusnya menjadi perhatian bersama. Terkecuali jika terjadi bencana alam baru bisa di terima hal seperti ini,”keluhnya.
Muksir mendatangi PLN Rayon Tais untuk bisa kembali menghidupkan dan memberikan prioritas PLN untuk tidak mematikan aliran listrik ke Lima Sekolah pelaksana UNBK tersebut.
Untuk di Kabupaten Seluma ada delapan Sekolah yang melaksanakan UNBK tingkat SMP/MTs yakni SMPN 5, 6, 27,18 dan SMPN 19. Sedangkan untuk MTs, MTSN 1, MTSN 1 dan MTS Ar Rauda. “saya minta sekolah pelaksana UNBK tidak dimatikan aliran listriknya terlebih dahulu sepanjang pelaksanaan UN ini,”harapnya.
Terpisah, Manager PLN Rayon Tais, Saparudin mengatakan pemadaman listri di wilayah Seluma murni lost kontak pasokan listrik dari Gardu induk (GI) Masat. “Pemadaman yang terjadi bukan disengaja oleh PLN melainkan murni putusnya pasokan listrik ke kawasan Semaku dari GI tersebut, ” katanya.
Harusnya Sudah Diantisipasi
Pengamat Pendidikan Prof Dr Sudarwan Danim MPd menyoroti erorrnya jaringan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP sederajat. \"Selama pelaksanaan ujian, mestinya anak-anak harus terbebas dari aneka gangguan teknis. Tapi ini menjadi tidak bisa dihindari, karena kapasitas jaringan yang tersedia hanya seperti itu, \" katanya.
Kendala jaringan tentu tidak sesederhana itu, kondisi di masing-masing daerah tidak sama, bisa saja dikota-kota besar jaringanya bagus, tapi berbeda dengan jaringan yang ada di daerah-daerah, \"karena daya dukung jaringan internet, energi listrik, dan penyediaan perangkat keras masih mengalami kendala di mana-aman,\" katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Hj Hj Dewi Coryati SE, MSi mengatakan kendala pelaksanaan UNBK hampir terjadi di semua jenjang. Seharusnya kendala tehnis hal seperti itu sudah diperkirakan sebelumnya.
Dibeberkan Dewi Coryati saat melakukan kegiatan di PAUD Anggita, Senin (23/4) kepada jurnalis menuturkan sebenarnya komisi X sendiri sudah melakukan peninjauan untuk melakukan persiapan-persiapan. \"Kalau gangguan itu berarti kendala jaringan, semestinya tim tekhnis sudah bisa mengantisipasi kendala demikian,\" katanya. (247/333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: