Ribuan Guru Honorer Digaji di Bawah UMR

Ribuan Guru Honorer Digaji di Bawah UMR

\"Honorer\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Hampir setengahnya jumlah tenaga didik di provinsi Bengkulu dilakukan oleh Tenaga Pendidik Tidak Tetap (PTT) atau dikenal guru honor dibanding tenaga guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tingginya honorer itu lantaran sekolah masih banyak kekurangan tenaga pendidik. Berdasarkan data dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Bengkulu, jumlah guru PNS SMA/SMK sebanyak 4.032, namun setengahnya 2.456 dibantu guru honorer. Kondisi yang sama juga dialami jenjang TK, SD, dan SMP serta SLB. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs Ade Erlangga MMsi melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Tusman Haidi belum lama ini membenarkan jika tenaga honorer di sejumlah sekolah cukup banyak. Data tersebut diperoleh pasca pelimpahan pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten/kota ke provinsi Bengkulu. \"Tenaga honorer yang terdata adalah mereka yang memiliki SK kepala daerah, sementara yang honor SK masih ada lagi, \" katanya. Kekurangan tenaga pendidik terbanyak untuk jenjang SMK, disebabkan banyaknya guru pensiun namun tidak ada pengangkatan guru baru. Sehingga pemerintah telah mengakomodir guru dengan program profesi ganda. \"Selain program profesi ganda, Dinas Dikbud pun dalam waktu dekat akan melakukan pemetaan dan pemerataan tenaga pendidik, \" ujarnya. Tusman mengakui kesejahteraan guru honor belum terpenuhi, dan rata-rata masih jauh dari sejahtera, pun demikian Dinas Dikbud tengah mengusulkan upah kesejahteraan guru sesuai dengan Upah Minimun regional (UMR). Hal yang sama diungkapkan Kabid GTK Dinas Dikbud Kota Bengkulu, Minarni S.Pd bahwa tingginya tenaga honorer dikarenakan tidak seimbangnya jumlah tenaga pendidik dengan jumlah tenaga pensiun. Akibatnya setiap tahun jumlah guru mengalami pengurangan. Guru yang pensiun terhitung 2017 saja sebanyak 54 orang, yaitu TK 1 orang, SD 24 orang dan SMP 22 orang.

Dari perhitungan telah dilakukan, jumlah guru pensiun tahun depan mencapai 118 orang. \" Jika hal ini tidak segera diantisipasi dengan perekrutan tenaga pendidik baru, maka kota Bengkulu bisa krisis guru, \" jelasnya.
Gaji tenaga honorer jenjang TK, SD dan SMP dibayarkan melalui Biaya Operasional Sekolah (BOS) sebesar 15 persen dari BOS yang diterima sekolah. Anggaran 15 persen itu dibagi dengan jumlah honor lain di sekolah, sehingga ada guru honorer yang dapat upah Rp 200 ribu/bulan dan tertinggi Rp 750 ribu/bulan. \"Sangat miris melihat tenaga pendidik yang sudah bersusah payah mengajar, namun gajinya masih dibawah UMR, \" katanya. (247)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: