Perampokan Toko Emas Sakura Diduga Libatkan Orang Dekat

Perampokan Toko Emas Sakura Diduga Libatkan Orang Dekat

PADANG JAYA, Bengkulu Ekspress - Toko Emas Sakura di Pasar Unit 1 Desa Marga Sakti Kecamatan Padang, Bengkulu Utara milik H. Dalimi Sidik (67) yang dirampok pada, Rabu (20/9), menyisakan luka mendalam bagi korban. Betapa tidak? Kawanan spesialis perampok tersebut berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 600 juta. Tak hanya itu, para pelaku yang diperkirakan berjumlah 6 orang juga berhasil membawa kabur emas yang sudah berbentuk perhiasan seberat 2,5 Kg. Akibatnya, kerugian total yang dialami korban lebih dari Rp 1 miliar.

‘’Uang di dalam brankas Rp 600 juta. Sedangkan perhiasan yang berada di toko seberat 2,5 Kg. Semuanya dibawa perampok,’’ ujar anak korban, Ari Suwanda (31) kepada Bengkulu Ekspress ditemui saat olah TKP, Rabu (20/9).

Data terhimpun, para pelaku diduga berjumlah 6 orang dengan ciri-ciri berbadan kecil kekar, menggunakan penutup muka (sebo, red) dan celana levis, masuk melalui pintu belakang ruko dengan cara merusak gembok sekitar pukul 02.30 WIB pada hari tersebut. Kemudian para korban sebanyak 5 orang yang berada di dalam ruko, satu per satu diikat menggunakan kain sprei.

‘’Kami tahunya ketika para pelaku sudah di dalam ruko, dan kami diikat dengan kain sprei,’’ ungkapnya.

Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak lantaran para pelaku menodongkan senjata api (Senpi) laras pendek jenis revolver warna silver metalik. Para pelaku juga diduga menggunakan logat mirip bahasa batak, Medan dan Palembang.

‘’Kami semua ditodong pistol. Sehingga kami tidak dapat berbuat banyak. Bahkan saya dan orang tua saya kena pukulan pelaku dibagian kepala, wajah dan mata,’’ terangnya.

Ia juga menyampaikan, dalam aksi itu para pelaku berada di dalam ruko sekitar 15 menit. Setelah berhasil mengambil uang dan emas, pelaku langsung kabur. Bahkan sebelum kabur, pelaku sempat merendam 5 telepon genggam milik korban ke dalam ember yang berisi air.

‘’Kejadiannya sangat cepat sekali. Selain membawa kabur uang dan emas, para pelaku juga merendam handphone kami sebanyak 5 buah ke dalam ember. Sehingga kami tidak dapat menghubungi siapapun,’’ jelasnya.

Ia mengaku lepas dari ikatan pelaku, sekitar 10 menit setelah para pelaku kabur. Kemudian ia langsung keluar dan berteriak meminta tolong kepada tetangga sekitar, yang kebetulan sedang menggelar pesta pernikahan tak jauh di belakang ruko.

‘’Setelah membuka tali ikatan, saya keluar berteriak minta tolong. Ketika tetangga tiba, pelaku sudah berhasil kabur,’’ tuturnya.

Terpisah, Kapolres Bengkulu Utara (BU), AKBP Andhika Vishnu SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Jufri SIK menyebutkan telah melakukan olah TKP. Namun ia mengaku masih mengumpulkan data dan keterangan guna melacak para pelaku tersebut.

‘’Barang Bukti (BB) yang kita dapatkan dari TKP, ada salah satu lampu senter yang diduga milik pelaku yang tertinggal. Sementara informasi lain masih kita kembangkan. Kita juga berharap para pelaku dapat segera tertangkap,’’ pungkasnya.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku diduga telah menguasai ruko milik korban. Bahkan para pelaku telah cukup lama melakukan pengintaian dan mengumpulkan informasi agar aksi itu berjalan mulus. Tak hanya itu, para pelaku diduga juga melibatkan orang dekat korban dalam kasi tersebut.

‘’Memang para pelaku sudah sangat menguasai lokasi. Mulai dari menentukan jalan masuk, hingga pembagian peran para pelaku terbilang cukup rapi,’’ ujar Kapolres BU, AKBP Andhika Vishnu SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Jufri SIK.

Tak hanya itu, para pelaku dalam melakukan aksi hanya terhitung beberapa menit saja. Kemudian kabur menggunakan kendaraan jenis mobil Toyota Avanza warna hitam sekitar pukul 03.00 WIB menuju Desa Gunung Selan Kecamatan Kota Arga Makmur.

‘’Kita mendapatkan keterangan ada yang melihat mobil jenis Avanza warna hitam dengan kecepatan tinggi melintas di Desa Gunung Selan. Padahal kondisi jalan rusak,’’ ungkapnya.

Disinggung dugaan keterlibatan orang dekat, Kasat menyampaikan kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tujuannya, untuk memantau dan memetakan lokasi. Sehingga aksi perampokan dapat berjalan cepat dan aman.

‘’Kemungkinan-kemungkinan itu masih kita dalami. Kita masih meminta tambahan keterangan dari korban yang berada di dalam ruko maupun saksi yang berada disekitar TKP. Karena saat beraksi pelaku mematikan lampu dan menggunakan penutup kepala,’’ terangnya.

Dalam aksi itu, para pelaku tidak menghiraukan adanya acara pesta pernikahan yang tak jauh dari belakang ruko. Padahal ketika itu, suasana di tempat pesta masih cukup ramai. Bahkan ada yang sempat mendengar teriakan yang mengarah dari dalam ruko, namun warga tidak terlalu menanggapi, lantaran diduga hanya ribut mulut biasa.

‘’Memang ada acara pesta di belakang ruko. Ada juga yang mendengar teriakan minta tolong dari arah dalam ruko. Tapi itu kedengarannya tidak terlalu jelas dan hanya sekali. Sehingga warga tidak terlalu menanggapinya,’’ jelas Eko, salah seorang tetangga korban.

Warga mulai heboh ketika salah seorang korban keluar dari ruko dan berteriak minta tolong. Ketika itu, warga yang berada di lokasi pesta langsung berdatangan menuju TKP. Namun, para pelaku sudah berhasil kabur.

‘’Ada korban yang keluar dari ruko dan berteriak minta tolong. Ketika itu kerumunan warga di acara pesta langsung menuju ke arah ruko. Tapi para pelaku sudah kabur,’’ pungkasnya.(816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: