Banjir – Longsor Telan Korban

Banjir – Longsor Telan Korban

SEPEKAN CUACA EKSTREM

Masyarakat harus waspada. Dalam seminggu ini cuaca sangat ekstrem, berpotensi terjadi banjir dan longsor. Hingga saat ini, banjir dan longsor itu sudah menelan korban. =========================

AKIBAT curah hujan yang tinggi sejak Senin (21/8) sore, pagar milik SMA Negeri 4 Kota Bengkulu yang terbuat dari beton ambruk. Nahasnya pagar yang ambruk diperkirakan kurang lebih mencapai sepanjang 50 meter ini, menimpa dua unit  rumah yang memang berada di sebelah pagar dan mengalami kerusakan yang cukup parah dan berat.

Dua rumah ini masing-masing adalah rumah milik Pak Yoyon (50) dengan 5 anggota keluarga yang nyaris menjadi korban, karena saat kejadian anak dan istrinya sedang menonton televisi dan yang kedua milik rumah Pak Asri yang juga mengalami kerusakan cukup berat juga.

Berdasarkan data yang terhimpun Bengkulu Ekspress, kejadian ambruknya tembok pagar milik SMAN 4 ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB (Senin malam) yang mana saat itu hujan memang lagi deras-derasnya, bahkan akibat peristiwa ini orang tua dari korban Asri mengalami cedera kaki yakni nenek Jedipa (90), luka bagian kaki akibat tertimpa dinding bangunan, tetapi tidak menimpulkan patah kaki ataupun luka parah lainnya dan nenek Jedipa pun sudah dilakukan pengobatan di rumah sakit DKT milik TNI tersebut.

Saat ditemui, Korban Yoyon menjelaskan, peristiwa ini terjadi sekitar begitu cepat, pada saat hujan deras sekitar pukul 20.30 WIB, ia memang sudah melihat keanehan dari dinding salah satu ruangan miliknya, yang mana dinding rumahnya tersebut terlihat retak yang mana retaknya terus membesar dan menjalar, sekitar pukul 21.00 WIB bunyi gedubrak pun terdengar dan setelah dicek ternyata dinding pagar SMAN 4 tersebut roboh dan menimpa rumahnya.

“Hampir nian anak sama istri aku kena timpa, aku tu nengok dinding lah retak terus aku bilang ke anak dan istri aku untuk pindah nonton karena takut dinding tu roboh, apa dikata belum lama setalah aku bilang kayak gitu, tembok pagar dan dinding rumah roboh niaaan.” terang Yoyon saat ditemui di rumahnya, kemarin (22/8).

Untuk membersihkan sisa tembok pagar yang roboh dan membersihkan bangunan yang terimpa, pihak SMAN 4 Kota Bengkulu langsung meminta bantuan TNI dari Kodim 0407 Bengkulu yang diturunkan sekitar 15 orang, personil Polsek Gading Cempaka yang mencapai 15 orang dan masyarakat RT 12 Kelurahan Timur Indah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu yang salah bahu membahu membersihkan puing-puing tembok meskipun diguyur hujan yang lumayan deras saat itu.

Salah satu, Babinsa Kelurahan Timur Indah, Sertu Edy Purnomo mengungkapkan, Senin (21/8) malam dan langsung melakukan pengamanan dan pengecekan ke lokasidan membantu beberapa korban untuk secepatnya keluar dari rumah dan menyelamatkan barang-barang milik korban yang saat itu masih bisa diselamatkan karena takut dinding rumah bisa roboh lagi. Pantaun BE, beberapa lokasi di Kota Bengkulu juga terjadi korban bajir.

Hujan lebat juga mengguyur wilayah Kabupaten Kaur Senin (21/8) malam. Ini mengakibatkan sejumlah menjadi korban tanah longsor dan banjir.

Rumah milik Suryati (36), warga Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal ambruk diterjang tanah longsor, serta puluhan rumah beberapa desa di Kecamatan Nasal terendam banjir setinggi lutut orang dewasa atau sekira 50 sentimeter (cm).

“Waktu kejadian itu saya sedang duduk diteras rumah, karena mati lampu dan hujan lebat. Tapi tiba-tiba ada suara berderuk di atas dan langsung menimpah rumah saya,” ujar Suryati saat ditemui Eengkulu Ekspress di lokasi kejadian kemarin (22/8).

7 Titik Jalan Tertutup Longsor

Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress di lapangan Selasa (22/8), longsor itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB tepatnya saat hujan deras menguyur wilayah Kabupaten Kaur. Hujan deras tersebut terdapat tujuh titik tanah longsor yang menutupi jalan lintas Kabupaten Kaur, yakni Kecamatan Nasal di Desa Tebing Rambutan empat titik dan Kecamatan Maje desa Tanjung Baru tiga titik, rata longor itu ra-rata dengan tinggi 30 meter dan lebar 40 meter. Tertimbunya jalan itu, membuat warga bersama anggota Polres dan TNI bergotong-royong membersihkan longsoran tanah yang memakan badan jalan. Upaya tersebut juga menurunkan satu unit alat berat untuk membuka akses jalan sejumlah titik terparah.

Diantaranya di Perbatasan Lampung- Kaur dan Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje. Akibatnya pengguna jalan baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil harus bergantian dan menyebakan ateran panjang sepanjang sekitar lima kilo. Sebab, jalur hanya bisa dilewati dengan sistem buka tutup atau satu lajur. “Petugas kepolisian dan aparat TNI bersama warga sudah membersihkan longsoran, dan sekarang sudah bisa dilalui kendaraan, tapi untuk perbatasan itu sudah masuk wilayah Lampung dan juga kita ikut membantu dan kini masih dalam evakuasi,” kata Kapolres Kaur AKBP Prianggodo Heru Kunprasetyo S IKsaat memantau langsung titik longsor kemarin, (22/8).

Puluhan Rumah Terendam Banjir dan Tiga Kendaraan Terseret Banjir Guyuran hujan deras yang melanda Kabupaten Kaur Senin (22/8) malam tidak hanya menyebabkan ambruk rumah dan tanah longsor. Namun juga bencana banjir dan menyebabkan puluhan rumah di desa Tebing Rambutan, Pasar Baru, Ulak Pandan dan Suku Tiga Kecamatan Nasal terendam hujan akibat luapan sungai desa setempat.

Akibatnya puluhan ternak dan tiga unit kendaraan Suzuki Cary dengan Napol BE 9896 CV milik Imam (38), warga Talo, Toyota Innova nopol B 1514 CKV milik Ismail (37), warga Lampung dan Toyota Inovva nopol BG1572 LH milik Ari (45), warga Lampung ikuti terseret banjir, dan beberapa perabotan elektronik rusak. “Kalau rumah warga desa Tebing Rambutan ini yang terdendam banjir ada 80 KK dari 437 KK. Selain rumah terendam ternak warga banyak mati karena terendam banjir, juga tiga unit mobil yang melintas banjir kemarin itu juga terbawa banjir,” kata Sarwidi Kades Tebing Rambutan kemarin (22/8).

Dilain sisi, Asisten II, Azwar S Sos bersama Camat Nasal dan beberapa kepala dinas terkait langsung memantau korban tanah longsor dan banjir di Kecamatan Nasal dan Maje tersebut. Selain melakukan pendataan korban banjir, petugas juga turut membantu warga untuk membersihkan rumah dari lumpur. “Banjir ini karena sungai meluap akibat hujan deras. Juga untuk bantuan sementara sudah kita salurkan dan nanti juga akan kita upayakan bantu lagi,\"terangnya. (618/529)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: