Harga TBS Sawit Turun Karet Tak Kunjung Naik

Harga TBS Sawit Turun Karet Tak Kunjung Naik

BENTENG, Bengkulu Ekspress- Meskipun hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah telah berlalu, harga komoditi perkebunan di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) belum juga berpihak kepada petani. Bahkan sejak pasca lebaran, harga tandan buah segar (TBS) sawit pun ikut turun. Sedangkan harga karet masih seperti sebelumnya, yakni masih anjlok. Salah seorang pemasok TBS sawit ke PT Palma Mas Sejati (PMS), Alil mengatakan penurunan harga terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Hal itu disebabkan karena banyaknya TBS yang masuk ke perusahaan pengolahan CPO.

\"Dua hari yang lalu, PT PMS membeli sawit dengan harga Rp 1.325 per kilogram. Hari ini (kemarin,red) harga TBS turun menjadi Rp 1.295 perkilogram. Ini terjadi karena adanya penumpukan barang (TBS,red) pasca lebaran,\" ungkap Alil Sementara itu, salah seorang staf bagian personalia perusahaan pengolah karet, PT Batanghari Bengkulu Pratama (BBP), Hendra mengatakan penurunan harga karet memang terjadi sejak menjelang lebaran.

\"Penurunan harga terjadi sejak sebelum lebaran. Meski demikian, penurunan di tingkat perusahaan tak terlalu besar,\" ungkap Hendra. Hendra menjelaskan, pembelian karet mentah dari tangan pada pengepul alias toke digolongkan atas beberapa kategori, tergantung pada kadar air yang ada pada karet tersebut. Untuk karet yang telah disimpan kurang lebih selama satu bulan, perusahaan bisa membeli karet mentah dengan harga Rp 8 ribu per kilogram. Sedangkan yang disimpan selama 1 minggu, hanya berkisar Rp 7,6-7,7 ribu per kilogram.

\"Perusahaan membeli karet sesui dengan kadar air. Semakin kering, harganya akan semakin tinggi,\" imbuh Hendra. Diungkapkan Hendra, seluruh karet mentah yang dibeli nantinya akan dilakukan pemeriksaan secara manual dan penggilingan dengan menggunakan mesin khusus.

\"Karet yang dibeli akan kita olah menjadi bahan setengah jadi sebelum akhirnya di ekspore ke luar negeri. Dalam penggilingan, karet dari pengepul akan disortir atau dilakukan pemisahan antara karet dan kotoran. Sehingga, karet setengah jadi yang diekspor benar-benar bersih,\" ungkapnya.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: