Bunga Rafflesia Kembali Mekar, Habitat Terancam Musnah
TABA PENANJUNG, Bengkulu Ekspress - Puspa langka Bunga Raflesia Arnoldi yang merupakan salah satu icon Provinsi Bengkulu kembali mekar di kawasan gunung, tepatnya di Desa Tanjung Heran, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Pantauan BE, bunga yang banyak tumbuh di kawasan gunung tersebut sudah mekar sejak hari Minggu (18/6) dengan ukuran diameter sekitar 70 centimeter.
\"Bunga Rafflesia berkelopak 5 (lima) ini baru mekar sekitar dua hari yang lalu. Ini merupakan salah satu bunga unggulan di Kabupaten Benteng karena disukai oleh banyak pengunjung. Baik itu yang berasal dari provinsi Bengkulu ataupun dari luar Provinsi Bengkulu,\" ungkap Jihan (60), seorang pemilik warung tak jauh dari mekarnya bunga Rafflesia. Meski begitu, ungkap Jihan, pihaknya mengaku bahwa sampai saat ini belum ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mempromosikan bunga Rafflesia.
\"Sejak mengeluarkan bonggol, bunga Rafflesia membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga akhirnya mekar dan elok dipandang. Sebab itulah, kami harap ada perhatian dari Pemda melalui instansi terkait dalam menjaga dan mempromosikannya,\" imbuhnya.
Dalam kondisi seperti itu, warga setempat tentu saja tak berdiam diri, melainkan secara swadaya untuk mempromosikan bunga Rafflesia kepada pengunjung yang sebagian besar adalah pengguna jalan yang melintasi jalan lintas Kota Bengkulu-Kabupaten Kepahiang itu.
\"Dengan keterbatasan kemampuan, kami secara swadaya membangun jalan darurat untuk menuju lokasi tumbuhnya bunga Rafflesia. Selain itu, kami juga telah memasang spanduk kecil sebagai penanda bahwa ada bunga yang sedang mekar,\" ungkapnya.
Selain minimnya perhatian, Jihan mengaku, bahwa seringkali ada orang tak dikenal (OTD) yang sengaja melakukan pengerusakan. Meski belum mengetahui secara pasti motifnya, Jihan hanya bisa berharap aparat penegak hukum bisa melakukan penyelidikan dan menindak tegas pelaku pengerusakan.
\"Agar bisa tumbuh dan mekar, bonggol bunga Rafflesia harus dijaga. Meski demikian, masih ada juga tangan-tangan jahil yang melakukan pengerusakan,\" bebernya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: