Stok BBM Aman

Stok BBM Aman

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang Idul Fitri 1438 H mendatang. Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu H Lierwan SE mengatakan kebutuhan BBM menyambut Idul Fitri sekitar kurang lebih 3.000 kiloliter. Kebutuhan BBM tersebut cukup untuk 10 hari pemakaian. Selain itu, pihaknya juga akan meminta Pertamina untuk menambah pasokan BBM jika kebutuhan meningkat. \"Hingga saat ini BBM atau premium cukup untuk masyarakat, tidak ada terjadi lonjakan pemakaian, stabil seperti biasanya,\" kata Lierwan, kemarin (18/6). Dijelaskan Lierwan, pihaknya sudah jauh hari meminta Pertamina menyiagakan 38 SPBU yang ada di Bengkulu untuk memenuhi permintaan BBM menyambut Hari Raya Idul Fitri 2017. \"Kita sudah prioritaskan sejak 15 hari sebelum puasa sampai 15 hari setelah lebaran, dan yang paling fokus lebaran hari kedua dan ketiga, ada lonjakan wisatawan di Bengkulu,\" jelas Lierwan. Lierwan mengatakan, mendekati lebaran ini pihaknya juga sudah meminta instansi terkait bila nantinya terjadi kelangkaan BBM maka Dinas Perhubungan akan proaktif untuk melakukan penambahan stok. \"Bila terjadi kelangkaan maka Dinas Perhubungan dan Pertamina akan proaktif, bila ada permintaan resmi penambahan BBM maka dalam penyeberangan itu akan dijadikan dua jalur untuk dilakukan pengangkutan hingga dua trip,\" katanya. Hingga saat ini, lanjutnya Lierwan, belum ada permohonan resmi dari pelaku usaha untuk penambahan premium ini. \"Ini artinya kebutuhan premium masih stabil, jika nantinya terjadi kelangkaan, perhubungan bersama syahbandar dan Pertamina akan proaktif untuk melakukan penambahan BBM ini,\" tambah Lierwan. Lierwan berharap, pelaku usaha di Provinsi Bengkulu tidak melakukan penimbunan yang bisa merugikan. Karena apabila ada pelaku usaha yang melakukan penimbunan BBM, maka akan segera ditindak tegas. \"Mudah-mudahan tidak ada penimbunan, bila terjadi penimbunan maka akan dipidana, dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, karena merugikan masyarakat, kita berharap hal ini tidak terjadi,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: