Insentif Dokter Spesialias Diusulkan Naik

Insentif Dokter Spesialias Diusulkan Naik

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Berbagai upaya dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) untuk menambah jumlah tenaga medis khususnya dokter spesialis di Benteng. Salah satunya adalah  mengusulkan kenaikan insentif dokter spesialis yang selama ini hanya Rp 10 juta perbulan menjadi Rp 20 juta perbulan.

\"Saat ini insentif dokter spesialis di Kabupaten Benteng memang masih kecil jika dibandingkan dengan kabupaten lain. Untuk itu, kenaikan insentif akan kita usulkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2018 mendatang,\" ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Benteng, H Dahril Mukminin SKM.

Menurut Dahril, rendahnya insentif saat ini memang menjadi salah satu pertimbangan para dokter spesialis untuk mengabdikan di Kabupaten Benteng.

\"Kami harap Pemda dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerag (DPRD) bisa memberikan persetujuan. Ini penting untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan,\" imbuhnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pemerintah pusat memiliki program khusus dalam rangka pemerataan tenaga medis, yakni menempatkan lulusan dokter ke seluruh kabupaten/kota mana saja di Provinsi Bengkulu. Hanya saja, hal itu harus didukung dengan kesiapan Pemda. Dimulai dari menyiapakan rumah dinas dan  insentif yang sesuai.

\"Selain rendahnya insentif perbulan, infrastruktur jalan serta sarana dan prasarana yang belum memadai di sejumlah desa terpencil juga menjadi kendala bagi dokter spesialis untuk mengabdi. Pun begitu, usulan kebutuhan dokter spesialis akan terus kita sampaikan ke pemerintah pusat,\" bebenya.

Sejauh ini, Kabupaten Benteng masih membutuhkan sebanyaknya 17 orang dokter gigi. Sebab, dari 20 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Benteng, baru 3 (tiga) Puskesmas yang memilki dokter gigi. Padahal, dokter gigi merupakan salah satu tenaga medis yang harus dimiliki oleh setiap Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

\"Salah satu tenaga medis yang sangat kita butuhkan saat ini adalah dokter gigi. Sebab, idealnya satu Puskesmas memiliki satu orang dokter gigi,\" pungkas Dahril.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: