Warga Demo Bawa Tombak, Desak Tutup Galian C

Warga Demo Bawa Tombak, Desak Tutup Galian C

PAGULIR, Bengkulu Ekspress - Desakan warga untuk penutupan sejumlah galian C di Padang Guci Hilir (Pagulir), semakin menjadi. Setelah sebelumnya sempat menggelar aksi demonstrasi, kemarin (15/5), ratusan warga kembali berkumpul di lapangan sekitaran desa setempat.  Bahkan kali ini beberapa warga terlihat membawa tombak, pedang dan juga golok dalam menggelar aksi.  Mereka meminta pemerintah menutup galian C yang dinilai merusak jalan dan juga menyebabkan persawahan penduduk kering.

“Kami dari masyarakat Padang Guci Hilir menolak adanya aktivitas galian C di wilayah kami, karena galian C sudah merugikan masyarakat,” kata Usman (54), perwakilan warga Talang Jawi I saat mengelar aksi di lapangan Desa Talang Jawi II, kemarin (15/5).

Aksi demontasi sendiri digelar di lapangan samping balai Desa Talang Jawi II Padang Guci Hilir (Pagulir). Sedikitnya ada 150 warga yang menamakan dirinya Forum Peduli Lingkungan dan Penyelamat Daerah Aliran Sungai (DAS) membawa Sajam menggelar aksi memperlihatkan tombak dalam menyampaikan aspirasinya. Warga meminta Pemkab Kaur untuk secepatnya menutup galian C yang ada.  Aksi demontrasi ini bertemakan, ”Kami masyarakat Padang Guci Hilir, menolak segala aktivitas penambangan batu dan pasir di sungai Padang Guci”.

“Lihatlah sekarang jalan kami ini sudah hancur dan berdebu, ini karena truk galian C yang setiap hari mengangkut material pasir ini,” serunya.

Dikatakannya, dalam orasinya itu masyarakat tetap menolak dengan adanya keputusan Pemda yang yang akan membuka kembali kegiatan galian C di wilayah Padang Guci Hilir itu. Sebab dari hasil pengamatan masyarakat setempat, galian C itu sudah menyebabkan dampak lingkungan seperti abrasi, kekeringan/irgasi sudah tidak dapat dialiri oleh air, dan juga jalan rusak serta menyebabkan korban jiwa akibat jalan rusak.  Juga apabila tetap beroperasi galian C tersebut, warga akan membakar kendaraan truk dan juga apabila ada orang nekat untuk tetap beraktivitas, maka masyarakat tidak akan segan-segan membakar dan menombak orang tersebut.

“Ini kami tidak main-main, dan kami warga siap membakar mobil atau orang yang masih melakukan aktivitas galian C di wilayah kami ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Kaur AKBP Bambang Purwanto SIK melalui Kasat Sabara Iptu Yusman yang turun langsung ke lokasi demo itu mengatakan, aksi damai warga yang menuntut penutupan tambang galian C di wilayah Pagulir itu berjalan lancar dan tidak ada keributan.

“Semuanya berjalan lancar, karena dalam kegiatan ini mereka melakukan simulasi terkait dengan aktivitas galian C jika tetap beroperasi lagi,” terangnya.

Di lain sisi Pemkab Kaur kemarin (15/5) menggelar rapat di aula lantai III Setda kaur membahas terkait dengan galian C yang ada di Pagulir.  Dimana hasilnya Rapat yang dipimpin Sekda Kaur, Nandar Munadi SSos MSi, dihadiri para perangkat desa, Kades dan juga para pengusaha galian C memutuskan tiga galian C yang ada tetap diperbolehkan operasi namun wajib memberikan kompensasi dengan masyarakat dan memperbaiki jaringan irigasi mengaliri sawah warga.

“Hasil kajian yang kita lakukan dampaknya tak terlalu besar, jalan kita minta sama sama diperbaiki, sementara air sungai diminta untuk dikeruk,” kata Sekda Kaur usai memimpin rapat kemarin. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: