Dari Islamic Parenting SDIT Alhasanah Anak Dibentak dan Dipaksa Bisa Trauma

Dari Islamic Parenting SDIT Alhasanah Anak Dibentak dan Dipaksa Bisa Trauma

Masih banyaknya para orang tua (ortu) belum mengerti dan mengetahui cara mendidik anaknya yang baik. Ortu sering mendidik anaknya yang masih balita (bati dibawah lima tahun) dengan paksaan dan bentakan. Padahal itu sebenarnya tidak boleh dilakukan, karena bisa membuat anak trauma. Erick Voniker Doris-Kota Bengkulu Pengetahuan ini diberikan pada para orantua yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Al Hasanah Kota Bengkulu. Dalam kegiatan Islamic Parenting terhadap para orang tua siswa yang dilaksanakan pada Sabtu (18/3). Dengan mendatangkan nara sumber dosen dari Universitas Bengkulu (UNIB) Fakultas Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dra Sri Sapa Rahayu MPd Kons.

\"Dengan memaksa atau membentak anak-anak terutama anak 0-5 tahun, mereka bisa terkena trauma,\" ucap Sri.

Sri juga menyampaikan, saat ini ketika anak-anak mengerjakan sesuatu banyak dibantu ortu. Hal itu bisa mengurangi daya juang anak ketika mereka remaja nanti. Untuk itu ditekankan kepada para ortu, jika mendidik anak dalam mengerjakan apa saja anak harus menyelesaikannya sendiri sebagai bentuk tanggung jawabnya, agar kedepan ketika mereka sudah dewasa nanti bisa bertanggung jawab.

\"Untuk manjadikan anak kita unggul, peran dari lingkungan sekitar juga sangat mendukung atau berperan, terutama lingkungan orang tua,\" jelasnya Sri.

Sri menyampaikan, semua orang tua pasti mengharapkan anaknya bisa memiliki prestasi unggul, sehingga mereka mencari sekolah terbaik untuk bisa mewujudkan harapan mereka. Akan tetapi untuk mendapatkan hal itu, semuanya tidak bisa dilakukan oleh sekolah saja, melainkan peran serta semuanya harus ada.

Sementara memasuki era teknologi digital saat ini, apapun yang dilakukan banyak menggunakan berbagai macam teknologi, seperti handphone. Penggunaan teknologi bagi anak sangat diperbolehkan agar mereka tidak ketinggalan teknologi, akan tetapi dalam penggunaannya harus dibatasi atau tidak boleh bebas dalam penggunaan programnya.

\"Kalau hanya untuk pengembangan konsentrasi dan motoriknya dalam keterampilan tangan boleh-boleh saja,\" sampainya.

Akan tetapi jika digunakan untuk kegiatan seperti Browsing (penjelajahan) berbagai macam aplikasi atau yang lainnya tampa sepengetahuan orang tua itu sangatlah tidak diperbolehkan. Salah satu cara agar anak-anak tidak membrowsing hal yang tidak seharusnya. Dengan membatasi program yang ada di dalam handphine anak tersebut. Selain itu, penggunaannya harus diawasi dan dilarang dibawa kemana-mana.

\"Saat ini banyak anak membawa handphonenya ke sekolah. Kalau saya sangat tidak setuju dengan itu, karena bisa menggangu konsentrasi anak,\" ujarnya.

Sementara Kepala Sekolah SD IT Al Hasanah Sumaryadi SPd mengatakan, dengan diadakanya kegiatan ini, semoga bisa bermanfaat baik untuk sekolah maupun bagi para orang tua dalam mendidik anaknya untukĀ  masa depan buah hatinya.

\"Kegiatan ini sangat bermanfaat, untuk itulah kami mengadakannya,\" ucapnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: