RSUD Curup Tangani 16 Pasien DBD

RSUD Curup Tangani 16 Pasien DBD

\"NyamukCURUP, Bengkulu Ekspress - Pada awal tahun 2017 ini Rumah Sakit Daerah (RSUD) Curup menangani 16 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut disampaikan Kasubag Rekam Medis dan Promosi Kesehatan RSUD Curup, Sri Maryati SKM.

\"Selama dua bulan terakhir ada 16 pasien DBD yang kita tangani,\" ungkap Sri.

Dijelaskan Sri untuk Bulan Januari saja ada 12 pasien DBD yang ditangani RSUD Curup, dimana dua diantaranya merupakan warga Kabupaten Kepahiang sedangkan sisanya sebanyak 10 orang merupakan warga Kabupaten Rejang Lebong. Sedangkan untuk bulan Februari jumlah pasien DBD yang ditangani RSUD Curup sebanyak 4 orang dimana satunya merupakan warga Kabupaten Kepahiang.

\"Hingga saat ini belum ada pasien DBD yang meninggal dunia, kita berharap tahun ini tidak ada pasien DBD yang meninggal dunia,\" harap Sri.

Dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, jumlah pasien DBD yang ditangani RSUD Curup mengalami penurunan yang cukup signifikan. Karena menurut Sri pada awal tahun 2016 lalu jumlah penderita DBD yang ditangani RSUD Curup lebih dari 20 orang pasien DBD.

Dijelaskan Sri, 16 pasien DBD yang mereka rawat selama bulan Januari dan Februari tersebut sudah dinyatakan positif terserang penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Hal tersebut setelah adanya diagnosa dokter yang disertai dengan hasil penunjang seperti uji laboratorium.

\"Selain dinyatakan positif, ada beberapa pasien juga sempat dinyatakan suspect DBD, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata negatif,\" jelas Sri.

Dalam kesempatan tersebut, Sri juga mengungkapkan dalam hal penanganan DBD ini, RSUD Curup hanya bersifat penanganan terhadap pasiesn DBD yaitu dengan memberikan perawatan. Sedangkan untuk upaya pencegahan sepenuhnya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong.

\"Seluruh pasien DBD yang kita tangani di RSUD Curup ini, selalu kita laporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong,\" papar Sri.

Sementara itu, terkait denganĀ  turunnya kasus DBD di Rejang Lebong sendiri, menurut Sri kemungkinan besar karena tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terus meningkat. Selain itu ada upaya pencegahan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong seperti dengan melaksanakan gebrak DBD.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: