Pasca Mantan Bupati Bengkulu Selatan RE Ditetapkan Tersangka

Pasca Mantan Bupati Bengkulu Selatan RE  Ditetapkan Tersangka

Rumah Sepi, Tetangga Kaget

Mantan Bupati Bengkulu Selatan (BS), H Reskan Effendi Awaludin SE mulai Kamis (19/1) siang diperiksa di BNNP Bengkulu. Kemudian sudah ditetapkan tersangka. Sejak itu,  rumahnya tertutup rapat, bahkan tetangga kaget. ASRIANTO, BENGKULU SELATAN (BS) RUMAH toko (Ruko) tiga tingkat yang berdiri pinggir jalan Kolonel Berlian, kelurahan Kota Medan, Kota Manna kemarin terlihat sepi bahkan pintu rolling tertutup rapat.

Saat Bengkulu Ekspress mencoba menyambangi tetangga korban yang rumahnya pas berdekatan tembok tidak menyangka jika RE, mantan Bupati BS ini diperiksa BNNP terkait temuan narkoba di ruang Bupati BS, Selasa (10/5/16) lalu.

“Yang benar, kalau tidak salah Kamis siang masih ada mobilnya di depan ruko,” kata Yung (36) tetangga korban.

Menurut Yung, semenjak tidak menjabat Bupati lagi, dia lebih banyak menghabiskan waktunya di Kuari di pinggir air Manna Gunung Ayu, Kota Manna. Sehingga dirinya jarang bertemu. Bahkan dirinya menduga Jum’at (20/1) pagi kemarin, pergi ke Kuari lagi.

“Kalau tidak ada di rumah, biasanya  di Kuari, sebab setiap pagi dirinya ke Kuari dan pulangnya sudah agak malam,” ujarnya.

Dijelaskan Yung, terkait aktivitas RE sehari-hari, dirinya kurang mengetahuinya secara jelas. Sebab jarang di rumah. Sejak Pilkada tahun 2015 lalu, rumahnya selalu sepi. Bahkan keberangkatan ke BNNP atau apakah Kamis itu dirinya dijemput anggota BNNP, dirinya juga tidak tahu.

“Saya tidak tahu kalau persis kegiatannya, sebab saya sibuk bekerja, Sepertinya Kamis (19/1) saya tidak melihat ada anggota BNNP yang menjemputnya, sebab kalau anggota  BNNK Bengkulu Selatan saya kenal semua orangnya,” jelas Yung.

Hal senada juga disampaikan Ujang (23) tetangga lainnya, dirinya kurang memperhatikan orang-orang. Bahkan ada kabar mantan bupati Bengkulu Selatan diperiksa BNNP terkait temuan narkoba di ruang Bupati Bengkulu Selatan dirinya juga tidak tahu. “Saya baru tahu setelah abang beri tahu, saya benar-benar tidak tahu,” ujarnya. Tetangga AM Kaget

Sementara itu, AM (25) warga RT 5 Kelurahan Kayu Kunyit, Manna yang sudah lebih duluan dibawa BNNP ke Bengkulu pada Jum’at (13/1) lalu juga menyisahkan pertanyaan bagi teman dan tetangganya.

Aslan Hasibuan yang juga rekan kerjanya sama-sama anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan Mingguan juga kaget.

Menurutnya, selama bertahun-tahun berteman dengan AM, dirinya tidak menduga jika Am ikut terlibat dalam kasus temuan narkoba di ruang Bupati Mei 2016 lalu.

“Meskipun kami teman akrab, tapi saya tidak tahu kalau dia (AM red) ikut terlibat dalam kasus temuan narkoba di ruang kerja Bupati Mei 2016 lalu,” katanya.

Menurut Aslan, selama ini, mereka sering pergi bersama mencari berita. Bahkan tempat yang sering dijadikan lokasi nongkrong bersama dengan awak media lainnya di bawa kayu asam depan kantor dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkulu Selatan dekat taman merdeka Manna.

“Saya benar-benar tidak tahu, sebagai sahabat saya sedih terhadap permasalahan yang menimpahnya, semoga saja keluarganya tabah menghadapi cobaan ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan ketua RT 5 Kayu Kunyit, Kadarmansyah  kepada BE juga mengaku tak kalah terkejutnya dengan teman Am. Pasalnya sebagai tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumah Am, dirinya kaget setelah mengetahui Am dibawa ke BNNP Bengkulu. Dirinya baru tahu jika Am dibawa terkait temuan narkoba di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan. “Yang sama tahu selama ini Am ramah dan sering bergabung dengan warga lainnya, makanya saya kaget setelah dapat kabar Am dibawa BNNP karena diduga terlibat kasus temuan narkoba di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan Mei 2016 lalu,” ujarnya.

Adapun istri Am, Rt mengaku bingung dengan dibawahnya suaminya ke BNNP Bengkulu. Sebab dirinya tidak tahu bahkan suaminya tidak pernah bercerita mengenai masalah sabu tersebut. Hanya saja, Jum’at (13/1) sebelum salat Jum’at ada beberapa pria yang mengaku anggota BNNP Bengkulu mendatangi rumahnya dan membawa Am ke Bengkulu. “Saya benar-benar tidak tahu mengapa suami saya dibawa aparat yang mengaku anggota BNNP, saat ini saya hanya pasrah saja,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil ketua 1 DPRD Bengkulu Selatan, Susman Hadi SP MM mengaku belum mau berkomentar banyak terkait sudah diperiksanya mantan bupati Bengkulu Selatan dan Am tersebut oleh BNNP yang diduga terlibat dalam kasus ditemukannya narkotika di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan beberapa bulan lalu.

Dirinya hanya menyerahkan sepenuhnya kepada BNNP untuk mengusutnya secara tuntas. Sehingga jelas siapa yang bersalah. Siapa yang meletakan Narkoba di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan dan siapa-siapa yang terlibat lainnya termasuk actor intelektual di belakang para pemasok narkoba tersebut.

“Saya memberikan apresiasi atas kinerja BNNP dalam mengungkap kasus temuan narkoba di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan 10 Mei 2016 lalu, saya belum mau komentari terhadap orang-orang yang sudah dimintai keterangan, namun saya minta agar kasus ini segera dituntaskan sehingga tidak ada lagi saling mencurigai,” terang Susman. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: